“Kami juga harus berurusan dengan kebocoran toilet,” imbuhnya.
Masalah kebocoran toilet ini pertama kali ditemukan dalam penerbangan pribadi SpaceX pada September lalu. Saat itu, sebuah tabung terlepas hingga menumpahkan genangan air seni di lantai kapsul.
SpaceX lalu memperbaiki toilet di kapsul yang hendak lepas landas kembali ke Bumi itu, sementara toilet di kapsul lain di luar angkasa dianggap tak dapat digunakan lagi.
Para teknisi memutuskan bahwa genangan urine itu tak mengganggu kapsul secara struktural hingga aman untuk perjalanan kembali ke Bumi. Namun, para awaknya terpaksa bergantung pada apa yang digambarkan NASA sebagai ‘pakaian dalam penyerap’ alias popok.
Baca Juga: Gara-Gara Masalah Toilet, SpaceX Perbaiki Kapsul Luar Angkasanya
Sementara itu, para astronaut berhasil menanam cabai pertama di luar angkasa. “Ini sungguh meningkatkan moral kami,” ujar McArthur sumringah. Pekan lalu, mereka memanen cabai mereka, dan membuat taco dengan cabai merah dan hijau.
“Tingkat pedasnya menyenangkan, sedikit lebih dari sekadar membakar lidah,” ujarnya tersenyum.
Selain McArthur dan Pesquet, astronaut NASA Shane Kimbrough dan astronaut Jepang Akihiko Hoshide juga akan kembali ke Bumi. SpaceX mengirim mereka ke stasiun luar angkasa pada 23 April lalu.
Kapsul mereka disertifikasi untuk perjalanan maksimum selama 210 hari di luar angkasa. Lantaran pada Jumat lalu kapsul mereka telah menginjak 196 hari perjalanan, NASA pun hendak mengirim mereka kembali ke Bumi secepatnya.
Baca Juga: Bagaimana Rasa Anggur yang Disimpan Setahun di Luar Angkasa? Ada Sensasi Terbakar dan …
Seorang warga Amerika Serikat dan dua warga Rusia akan tetap berada di stasiun luar angkasa sepeninggal mereka. Idealnya, para astronaut ini menanti kedatangan awak pengganti agar dapat saling berbagi tips tinggal di luar angkasa. Namun, kata Kimbrough, astronaut NASA lain yang tinggal di stasiun luar angkasa akan dapat melakukannya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.