Perawatan dengan obat-obatan dari Merck dan Pfizer, yang sejauh ini tidak menunjukkan banyak efek samping, memerlukan sekitar 10 dosis selama lima hari.
“Keberhasilan antivirus ini berpotensi menandai era baru dalam kemampuan kita untuk mencegah konsekuensi parah dari infeksi SARS-CoV2,” kata ahli virologi Inggris Stephen Griffin kepada Science Media Center.
Sejauh ini sulit untuk mengevaluasi perawatan Merck dan Pfizer dengan benar mengingat kedua kelompok hanya menerbitkan pernyataan dan belum membuat data uji klinis mereka tersedia.
Spesialis penyakit menular Prancis Karine Lacombe memperingatkan pada bulan September bahwa jenis pengumuman ini harus diperlakukan dengan "hati-hati" sampai penelitian dapat diteliti.
Dia menunjukkan terapi perawatan ini mewakili pasar "berpotensi besar" untuk kelompok farmasi. Namun demikian, beberapa elemen menunjukkan Merck dan Pfizer tidak membuat janji kosong belaka.
Pertama, mereka berdua menghentikan uji klinis mereka lebih awal dari yang diharapkan karena hasil uji klinisnya sangat kuat, dengan persetujuan komite pemantau independen.
Tentang obat anti-depresan fluvoxamine untuk pengobatan Covid-19, data sudah tersedia tetapi bukan tanpa kritik.
Beberapa peneliti mengeluh penulis dan peneliti tidak hanya membatasi diri untuk mengevaluasi frekuensi rawat inap, tetapi juga menilai frekuensi lama tinggal di ruang gawat darurat.
Ini, kata mereka, memperumit interpretasi data.
Baca Juga: Pfizer Umumkan Obat Covid-19 Paxlovid, Diklaim 89 Persen Efektif Cegah Rawat Inap dan Kematian
Molnupiravir buatan Merck mendapat persetujuan darurat di Inggris, di mana otoritas kesehatan hari Kamis memberikan lampu hijau untuk penggunaan Molnupiravir pada pasien yang berisiko mengembangkan bentuk penyakit yang serius, seperti orang tua dan lanjut usia, orang gemuk atau obesitas, atau mereka yang menderita diabetes.
Otoritas kesehatan Amerika Serikat dan Uni Eropa menyatakan segera meninjau obat-obatan tersebut, dimana Badan Obat Eropa berjanji pada hari Kamis (4/11/2021) untuk "mempercepat" proses, tanpa memberikan tanggal yang pasti.
Beberapa negara telah memesan stok molnupiravir, seperti Amerika Serikat, dengan 1,7 juta paket pengobatan.
Pesanan Amerika Serikat sendiri memberikan gambaran tentang harga obat yang mahal.
Jumlahnya mencapai 1,2 miliar dollar AS, yang setara dengan sekitar 700 dolar untuk terapi obat selama lima hari.
Adapun Pfizer, meskipun belum menguraikan harga untuk paxlovid, ia berjanji harga obat mereka akan "terjangkau" dan tunduk pada pendekatan penetapan harga berjenjang berdasarkan tingkat pendapatan negara.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.