Sedangkan Christova, yang berusia 19 tahun adalah seorang model Instagram.
Sebelum putusan dibacakan, Christova telah meminta maaf di Instagram.
Ia mengatakan tak memikirkan aksinya, dan hanya mencoba mencari popularitas.
“Saya harus menjawabnya dengan hukum yang membatasi kebebasan saya, kecaman publik, dan ketidaksetujuan orang tua saya dan orang-orang yang dekat dengan saya. Saya sangat terluka,” katanya.
Christova pun menegaskan bahwa Murodzhondoza yang memilih lokasinya, dan menyakinkannya tak ada yang salah dengan melakukan gurauan di sana.
Pasangan ini telah ditahan sejak September, sebelum pengadilan mengadili kasus ini.
Mereka menjadi yang pertama dipenjara karena menyakiti perasaan religius di bawah Undang-Undang (UU) yang baru, yang sebelumnya hanya dikenakan denda.
Baca Juga: Perempuan Tua Yahudi Terakhir di Afghanistan Akhirnya Meninggalkan Negara Itu
Menurut pengacara Murodzhonzoda, kliennya tak akan mengajukan keberatan pada hukuman yang diberikan kepadanya.
Namun menuruit Ketua Serikat Tajikistan di Rusia, Abdullo Davlatov, hukuman tersebut terlalu ringan.
“Jika saya, maka akan memberikannya hukuman maksimal, jadi ia dan orang-orang sepertinya akan menjadi tidak berani,” katanya.
“Sikapnya sebagai seorang Tajikistan dan muslim telah menghina saya,” lanjut Davlatov.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.