Baca Juga: Dua Kasus Ditemukan, Pulau Selatan Selandia Baru Tak Lagi Bebas Covid-19
Fawzia Koofi, salah satu negosiator dalam pembicaraan damai yang gagal antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban yang gagal di Doha tahun lalu, tak bisa menyembunyikan kemarahannya.
“Sebagai pemimpin negara, saat mereka membicarakan mengenai hak-hak perempuan, mereka juga harus bertindak,” tuturnya.
“Mereka harus menunjukkan bahwa mereka percaya akan itu, bukan hanya sekedar pernyataan politik,” ucapnya.
Taliban sendiri telah memposting sejumlah foto pertemuan tersebut di media sosial.
Terlihat tak ada satu pun perempuan yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan yang paling mencolok adalah ketika Perwakilan Inggris Simon Grass dan Wakil Perdana Menteri Taliban, Abdul Ghani Baradar dan Abdul Salam Hanafi, duduk di sofa di sebuah ruangan pada awal bulan ini.
Baca Juga: Taliban Dituduh Penggal Kepala Bintang Voli Perempuan Afghanistan
Seorang pejabat terkait pertemuan itu menjelaskan bahwa perwakilan khusus dan kepala misi tersebut adalah perempuan semuanya hanya kebetulan.
Koofi, yang lolos dari dua usaha pembunuhan, mengatakan dirinya sempat keberatan bergabung dengan pembicaraan bersama Taliban.
Tetapi ia menegaskan duduk berhadapan dengan mereka membuatnya merasa lebih kuat.
“Bagi saya, sangat penting membuat diri saya terlihat dan pesan saya tersampaikan kepada mereka,” katanya.
Sumber : News 18
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.