KABUL, KOMPAS.TV - Pertemuan aliban dan sejumlah delegasi asing di Kabul, Afghanistan, dikecam oleh banyak pihak.
Salah satunya adalah tidak adanya keterlibatan perwakilan perempuan, pertemuan itu hanya dianggap sebuah pesta
Sejak kembali berkuasa di Afghanistan, Agustus lalu, Taliban kembali tak menyertakan perempuan dalam pemerintahan baru mereka.
Selain itu ada pembatasan bagi perempuan untuk bekerja, serta mendapatkan pendidikan, yang kemudian menimbulkan kecaman dunia.
Baca Juga: Mahathir Kritik Pemerintah Malaysia yang Larang Ekspor Listrik ke Singapura
Pihak asing pun menginginkan Taliban menjadi negara yang lebih inklusif dan menghormati hak-hak perempuan.
Namun, pada pertemuan dengan Taliban, delegasi asing sama sekali tak ada yang diwakili perempuan.
“Perempuan senior di tim Anda seharusnya memimpin interaksi dengan Taliban. Jangan kesampingkan perempuan,” ujar Kepala Komite Hak Asasi Manusia (HAM) Afghanistan yang tengah diasingkan, Shaharzad Akbar dikutip dari News 18, Rabu (27/10/2021).
Sementara itu Heather Barr dari Pengawas HAM, di bawah tagar “Pesta Sosis”, membuat daftar gambar-gambar pertemuan tertutup yang diadakan Taliban dan delegasi asing.
“Negara asing dan khususnya organisasi bantuan seharusnya memimpin dengan contoh,” kata Barr.
“Tak ada yang boleh membiarkan Taliban berpikir bahwa dunia hanya pria yang mereka ciptakan itu normal,” ucapnya.
Sumber : News 18
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.