Penjabat Pelaksana Perdana Menteri Erna Solberg menggambarkan serangan itu sebagai peristiwa yang mengerikan dan mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi tentang motifnya.
Perdana Menteri Norwegia terpilih Jonas Gahr Stoere diperkirakan baru akan menjabat secara resmi pada Kamis.
Dia menyebut serangan ini sebagai tindakan kejam dan brutal, dalam komentarnya kepada kantor berita Norwegia NTB.
Setelah serangan, polisi langsung bergerak sekitar pukul 18:15 waktu setempat dan berhasil menangkap pelaku sekitar 30 menit kemudian.
Menurut polisi, tersangka berjalan di sekitar pusat kota Kongsberg sambil menembakkan anak panah.
Aas menolak mengomentari laporan bahwa pria itu menggunakan panah otomatis. Dia hanya mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi di beberapa tempat kejadian.
Baca Juga: Indonesia Akhiri Kerjasama Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dengan Norwegia
Aas melanjutkan, pria tersebut belum diinterogasi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai serangan.
Pejabat kota kemudian mengundang orang-orang yang terkena dampak serangan dan keluarga mereka untuk berkumpul di sebuah hotel setempat.
Pembunuhan massal jarang terjadi di Norwegia. Pembantaian terburuk pernah terjadi pada 22 Juli 2011, ketika ekstremis sayap kanan Anders Breivik meledakkan bom di ibu kota Norwegia, Oslo. Peristiwa ini menewaskan delapan orang.
Breivik kemudian menuju ke Pulau Utoya, di mana dia membuntuti sebagian besar anggota remaja sayap pemuda Partai Buruh dan membunuh 69 korban lainnya.
Breivik dijatuhi hukuman 21 tahun penjara, yaitu hukuman maksimum di bawah hukum Norwegia. Namun hukumannya dapat diperpanjang selama dia dianggap berbahaya bagi masyarakat.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.