Insiden tersebut merupakan yang terburuk dalam 10 tahun terakhir setelah serangan yang dilakukan ekstremis sayap kanan Anders Behring Breivik pada 2011.
Breivik membunuh 77 orang yang mayoritas korban adalah para remaja di sebuah kamp pemuda.
Serangan pada Rabu itu terjadi di area yang luas dari Kongsberg, sebuah kotamadya berpenduduk sekitar 28.000 orang di tenggara Norwegia, 68 kilometer dari Oslo.
Perdana Menteri Norwegia Pemerintah mengatakan, polisi tengah meluncurkan penyelidikan besar-besaran.
“Laporan yang datang dari Kongsberg malam ini sangat mengerikan. Saya mengerti bahwa banyak orang takut, tetapi penting untuk menekankan bahwa polisi sekarang memegang kendali," kata Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg dalam konferensi pers.
Setelah serangan itu, direktorat polisi menyatakan telah memerintahkan petugasnya di seluruh negeri untuk membawa senjata api.
Malam Norwegia Polisi Norwegia biasanya tidak bersenjata. Tetapi, petugas memiliki akses ke senjata api dan senapan bila diperlukan.
“Ini adalah tindakan pencegahan ekstra. Polisi sejauh ini tidak memiliki indikasi bahwa ada perubahan tingkat ancaman nasional,” kata direktorat polisi dalam sebuah pernyataan.
Aas berujar, polisi akan menyelidiki apakah serangan itu merupakan tindakan terorisme.
Menteri Kehakiman dan Keamanan Publik Norwegia Monica Maeland menerima update informasi tentang serangan itu dan sedang memantau situasi dengan cermat.
Baca Juga: Viral Video Polisi Banting Mahasiswa Pengunjuk Rasa Hingga Terkapar di Lantai!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.