"Dia senang karena dia pikir itu tanggung jawab," kata ayahnya, Justin Moulder.
"Dia ingin menjaga teman-temannya tetap aman dan keluarganya aman."
Dr. Amanda Powell, seorang internis dan dokter anak yang praktik di sebuah klinik di Portland, Maine, ingin merencanakan perjalanan keluarga setelah putranya yang berusia 9 tahun divaksinasi.
“Kami ingin dapat melanjutkan beberapa aktivitas normal,” sambungnya.
Namun demikian, ada juga orang tua yang masih khawatir tentang efek dari vaksin dan tidak buru-buru memvaksinasi anak-anak mereka.
Baca Juga: Kemenkes Masih Tunggu Kajian Terkait Keamanan Pfizer untuk Anak Usia di Atas 5 Tahun
Heather Miller, ibu empat anak dari Dexter, Maine, mengatakan dia ingin menunggu studi lanjutan tentang vaksin tersebut.
"Saya tidak 100% menentangnya, tetapi saya termasuk dalam kategori 'tidak sekarang. Saya ingin menunggu dan melihat dulu'," katanya seperti dikutip dari The Associated Press.
Anak-anak memang berisiko lebih rendah terkena Covid-19 dengan kondisi parah atau hingga menyebabkan kematian.
Namun Covid-19 juga bisa menyebabkan kematian pada anak-anak. Menurut American Academy of Pediatrics, saat ini sedikitnya ada 520 anak-anak yang meninggal karena Covid-19 di AS.
Pfizer dan BioNTech mengatakan, penelitian mereka menunjukkan anak-anak yang lebih kecil mendapatkan sepertiga dari dosis yang sekarang diberikan kepada orang dewasa.
Setelah dosis kedua, anak berusia 5 hingga 11 tahun akan mengembangkan antibodi pelawan virus yang sama kuatnya dengan yang didapat remaja dan dewasa muda.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.