“Kami pasti akan melihat kumpulan data ini dan membandingkannya dengan data yang sudah kami miliki untuk mengidentifikasi koneksi potensial apa pun.”
Di Malaysia, laporan Malaysiakini tentang kebocoran data difokuskan terutama pada mantan Menteri Keuangan Daim, seorang pengusaha yang menjabat dalam peran itu dari tahun 1984 hingga 1991, dan 1999 hingga 2001. Dikatakan Daim terlibat mendirikan sebuah perusahaan di British Virgin Island untuk putra-putranya, antara lain yang berusia 9 dan 12 tahun saat itu.
Memiliki perusahaan lepas pantai belum tentu tidak legal, dan ketika dihubungi oleh Malaysiakini seperti dilaporkan Associated Press, Daim mengatakan semua pajaknya telah dibayar penuh di setiap yurisdiksi tempat dia berbisnis dan di mana pendapatan diperoleh.
Baca Juga: Yordania Kini Bela Suriah Usai Presiden Suriah Bashar al-Assad Telepon Raja Yordania Abullah II
Dia mengatakan tidak semua perwalian yang terkait dengannya dalam dokumen tersebut adalah miliknya, sementara beberapa adalah milik anak-anaknya.
"Saya sudah pensiun dari bisnis untuk beberapa waktu, dan perwalian adalah bagian dari perencanaan aset," katanya seperti dikutip.
Menurut Malaysiakini, putra-putra Daim diangkat menjadi pemegang saham bersama dengan ibu mereka dari Newton Invest & Finance Limited pada 2007, yang memegang properti di London senilai sekitar 10 juta pound pada saat itu.
Malaysiakini melaporkan pada saat saudara-saudara itu berusia awal 20-an, mereka adalah pemilik beberapa perusahaan lepas pantai yang didirikan di negara-negara surga pajak, termasuk Splendid International Ltd yang memegang properti London saat itu senilai 12 juta pound.
Daim dikutip oleh Malaysiakini mengatakan dia membeli properti di luar negeri sejak tahun 1960-an, jauh sebelum memasuki dunia politik, dan menyarankan, "Laporan seperti ini yang berlangsung terus-menerus, yang menyiratkan kesalahan saya melalui sindiran dan spekulasi di berbagai media berita, menurut saya benar-benar tidak profesional, dan terlihat seperti misi yang tidak pernah berakhir untuk mempermalukan dan mendiskreditkan saya.”
“Saya adalah seorang pengusaha sukses dan kaya jauh sebelum saya memasuki dunia politik, dan ini telah cukup didokumentasikan,” katanya seperti dikutip.
Dua perusahaan yang kantornya di Singapura paling sering disebutkan dalam Pandora Papers karena membantu mendirikan perwalian atau perusahaan di surga pajak, Asiaciti Trust dan Trident Trust, seperti dilaporkan Malaysiakini.
Asiaciti mengatakan artikel Pandora Papers “berdasarkan informasi yang tidak lengkap dan terkadang salah, termasuk beberapa informasi rahasia yang diperoleh secara ilegal dari Asiaciti Trust sebagai bagian dari serangan global terhadap penyedia layanan industri.”
Perusahaan itu menekankan dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email ke Associated Press dan diposting di situs webnya bahwa mereka berkomitmen untuk memastikan "operasi kami mematuhi semua undang-undang dan peraturan."
“Kami terikat oleh undang-undang kerahasiaan yang membatasi kami untuk mengomentari hal-hal tertentu, dan ICIJ serta mitranya telah diberitahu tentang fakta ini,” kata perusahaan itu.
“Dalam pandangan kami, jelas mereka memilih untuk menggambarkan informasi dengan cara yang sesuai dengan narasi tertentu.”
Trident Trust tidak menanggapi email dari Associated Press untuk memberikan komentar.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.