Kompas TV internasional kompas dunia

Utusan Khusus AS Ungkap Negosiasi dengan Taliban dan Afghanistan sebelum Kejatuhan Kabul

Kompas.tv - 28 September 2021, 20:22 WIB
utusan-khusus-as-ungkap-negosiasi-dengan-taliban-dan-afghanistan-sebelum-kejatuhan-kabul
Sejumlah siswi sekolah dasar Afghanistan berbaris sebelum memasuki kelas. Taliban kini memperbolehkan siswi sekolah dasar kembali ke sekolah (Sumber: Antara)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

Persetujuan trilateral antara Ghani, Abdullah, dan Taliban pun sebenarnya telah digagas. Namun, persetujuan ini gagal terwujud karena Ghani menganggapnya menyalahi Konstitusi.

Beberapa jam sebelum Kabul jatuh ke tangan Taliban, menurut Khalilzad, digelar pertemuan antara AS, Taliban, serta pemerintahan lama Afghanistan di Doha, Qatar.

Menurutnya, kesepakatan dari pertemuan itu adalah Taliban tidak akan menyerang Kabul. Mereka setuju untuk memberi waktu dua minggu kepada pemerintahan lama untuk pergi ke Doha dan menyetujui pembentukan pemerintahan baru.

Akan tetapi, Taliban kemudian merebut Kabul. Presiden Ashraf Ghani pun mengejutkan banyak pihak dengan kabur ke luar negeri.

Menurut Khalilzad, persetujuan AS agar Taliban bisa membentuk pemerintahan baru membuat kelompok itu punya posisi menguntungkan dalam negosiasi.

Sekalinya pemerintahan Joe Biden mempertahankan keputusan untuk menarik pasukan koalisi, kata Khalilzad, “Perubahan [kekuasaan] datang sesuai kekuatan di medan tempur.”

Pemerintahan Ashraf Ghani pun kemudian kolaps. Sebagian angkatan militer enggan mengangkat senjata melawan Taliban.

Anasir pemerintahan lama sempat melawan dengan dipimpin Wakil Presiden Amrullah Saleh. Namun, Taliban menggempur pasukan itu dan mengklaim telah berhasil menghancurkannya.

Kini, Taliban telah berhasil membentuk pemerintahan baru dan mendeklarasikan Emirat Islam Afghanistan.

“Dunia masih menanti apakah Taliban akan memenuhi komitmen yang mereka buat [tentang pemerintahan inklusif]. Jika mereka melakukannya, hubungan normal antara dunia dengan Afghanistan akan terpancang,” pungkas Khalilzad.

Baca Juga: Nasib Afghanistan Kemungkinan Berbeda jika Presiden Ashraf Ghani Tidak Kabur

 




Sumber : Ariana News




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x