Kompas TV internasional kompas dunia

China Pamerkan Alutsista Udara Tercanggih dan Terbaru di Pameran Dirgantara Zhuhai Tahun ini

Kompas.tv - 28 September 2021, 18:54 WIB
china-pamerkan-alutsista-udara-tercanggih-dan-terbaru-di-pameran-dirgantara-zhuhai-tahun-ini
Drone WZ-7 intai maritim high altitude yang dipamerkan di pameran dirgantara Zhuhai 2021 (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Keduanya sudah mulai bertugas di angkatan udara China, seperti dilaporkan media pemerintah China.

"Mereka akan memainkan peran utama di Selat Taiwan dan Laut China Selatan," kata komentator militer Song Zhongping kepada AFP seperti dikutip Straits Times.

Beijing mengklaim hampir semua Laut Cina Selatan yang disengketakan dengan beberapa negara lain, dan mengatakan pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri adalah bagian yang tidak dapat diganggu gugat dari wilayah kedaulatan China.

Di bawah presiden Donald Trump, Amerika Serikat mengizinkan penjualan senjata ke Taiwan senilai sekitar US$18 miliar, termasuk platform rudal canggih yang membuat murka Beijing.

China juga "jelas memosisikan dirinya untuk menjadi pemasok alternatif" drone canggih, dengan harga yang relatif terjangkau, kata analis Janes, Kelvin Wong.

Baca Juga: Capai Kesepakatan, Kanada dan China Saling Bebaskan Tahanan

Pesawat tempur elektronik J-16D terbaru yang bentuknya sangat mirip Su-30 dipamerkan di pameran dirgantara Zhuhai tahun ini (Sumber: Straits Times via Reuters)

Pasalnya, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa ragu-ragu untuk memasok peralatan semacam itu di luar kelompok mitra tertentu, tambahnya.

Drone China sudah melakukan uji tempur di Timur Tengah, dan sudah dijual ke pelanggan di wilayah lain juga.

J-16D yang bentuknya sama dengan pesawat tempur Su-30 Rusia, sementara itu, meningkatkan kemampuan tempur Tentara Pembebasan Rakyat, kata James Char, seorang ahli militer China di Universitas Teknologi Nanyang Singapura.

Jet memiliki pod ujung sayap untuk mengganggu peralatan elektronik musuh, dan telah dibandingkan dengan EA-18G Growler buatan AS.

“Ini (J-16D) memberi militer China keuntungan dalam hal peperangan elektronik udara atas target yang memiliki kemampuan pertahanan udara yang signifikan,” kata Char.

Pertunjukan udara Zhuhai, yang biasanya diadakan setiap dua tahun, ditunda tahun lalu karena pandemi Covid-19, dan dipentaskan di depan sebagian besar penonton domestik karena karantina dan pembatasan perjalanan.




Sumber : Kompas TV/Straits Times/AFP




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x