Di rekaman itu terlihat polisi menembaki target yang tak terlihat di belakang pohon.
Baniya kemudian terlihat berlari di belakang seorang demonstran hingga pihak keamanan mengepungnya.
Saat itu, Baniya keluar dari pengepungan tersebut, namun kemudian kembali.
Ia melompat ke tubuh demonstran yang cedera dan memukulnya dengan sesuatu yang ia lihat ada di dekatnya.
Polisi kemudian terlihat meminta Baniya untuk pindah, sementara lengan kiri demonstran tersebut sempat terangkat sebelum kemudian jatuh dengan lingkaran merah darah.
Kabarnya, demonstran tersebut mengalami luka tembak di dada.
Sementara itu, Pemerintah Assam telah memerintahkan penyelidikan Yudisial, di bawah kepemimpinan seorang pensiunan Hakim Pengadilan Tinggi Gauhati, atas insiden penembakan yang terjadi di Dolphur Gorukhuti.
Seperti dilaporkan The Wire, penggusuran tersebut dilakukan untuk mengusir perambah ilegal dari tanah yang ingin diambil alih oleh pemerintah negara bagian.
Baca Juga: Pakistan Desak Dunia untuk Tidak Mengisolasi Afghanistan
Tanah tersebut rencananya akan menjadi proyek pertanian negara bagian.
Pemerintah lokal sebelumnya telah memberikan surat pemberitahuan penggusuran untuk para warga, Rabu (22/9/2021).
Pihak pemerintah sendiri mengungkapkan janjinya bahwa warga desa akan mendapat rehabilitasi sebelum melakukan penggusuran.
Pihak kepolisian mengungkapkan sembilan anggotanya terluka karena diserang dengan batu oleh warga.
Sumber : India Today/The Wire
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.