KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan peringatan tentang kemungkinan terjadinya perang besar antara negaranya dan Rusia.
Hal itu diungkapkan Zelensky pada Forum Keamanan Yalta di Kiev, Jumat (10/9/2021).
Pernyataan tersebut terkait ketegangan yang terus meningkat antara Ukraina dan Rusia.
Saat ini bahkan dikabarkan sudah tercipta jurang pemisah yang terjal antara kedua negara.
Baca Juga: Campurkan Bubuk Opium ke Masakannya agar Bikin Ketagihan, Pemilik Warung Makan Ditangkap Polisi
Zelensky pun menegaskan operasi militer besar menjadi kemungkinan yang gamblang pada hubungan antara kedua negara.
“Perang habis-habisan akan menjadi blunder terbesar bagi Rusia,” katanya dikutip dari Independent.
“Ini skenario yang menyeramkan, tetapi sayangnya itu sangat mungkin terjadi. Bahaya telah mencapai titik tak bisa kembali,” tambah Zelensky.
Perang dingin memang telah terjadi antara kedua negara sejak 2014.
Hal itu terkait aneksasi yang dilakukan Rusia ke wilayah Crimea yang terjadi pada Maret 2014.
Langkah tersebut telah dikecam oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, namun Rusia melanjutkan pendudukan ke wilayah Donbass.
Baca Juga: Tembakan Senjata Pejuang Taliban saat Wanita Afghanistan Lakukan Aksi Protes
Di sana, Rusia membantu pihak separatis yang berperang dengan tentara Ukraina.
Tahun lalu, hubungan kedua negara memanas setelah Rusia membawa sekitar 100.000 pasukannya ke sebelah timur dan selatan perbatasan dengan Ukraina.
Menurut Zelensky pihak intelijen mengungkapkan Rusia juga telah menancapkan pasukan mereka di Belarusia, yang juga berbatasan dengan Ukraina.
Meski begitu, Zelensky menegaskan dirinya tetap berkomitmen untuk meningkatkan diskusi yang membangun, dengan pembicaraan yang substantif antara kedua kepala negara.
Ia mengatakan, pertemuan dirinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin akan memiliki hasil nyata dalam pertukaran tahanan dan masalah ranjau darat.
Baca Juga: Ibu Paksa Putrinya Lompat Tali 3.000 Kali Tiap Hari agar Tinggi, Hasilnya Malah di Luar Dugaan
Selain itu, Zelensky juga menjawab penilaian Putin bahwa Ukraina bukanlah negara yang berdaulat sepenuhnya.
Penilaian tersebut tampaknya terkait premis utama dari esai panjang mengenai persatuan Rusia dan Ukraina, yang dipublikasikan Juli lalu.
Zelensky menegaskan bahwa penghormatan terhadap kedaulatan nasional bekerja secara timbal balik.
“Jika Anda menghormati orang lain, orang lain akan menghormati Anda juga,” tuturnya.
Sumber : Independent
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.