Baca Juga: Dengar Kabar Panjshir Direbut, Tentara Taliban Lepas Tembakan ke Udara, 17 Warga Tewas
“Tim SAS telah berada di Afghanistan selama beberapa bulan, dan melakukan misi rahasia ketika semuanya terjadi (Taliban menguasai Kabul),” tutur seorang sumber dari militer Inggris.
Menurut sumber tersebut, pasukan itu harus membatalkan operasi dan bersiap untuk ekstraksi ke Kabul.
“Pasukan itu kemudian membuat perlengkapan mereka, kecuali senjata dan amunisi serta menutupi tubuh mereka dengan burqa. Mereka kemudian membeli lima taksi, yang mengantarkannya ke Kabul,” kata sumber tersebut.
“Setiap kali diberhentikan, seorang tentara Afghanistan menjelaskan mereka adalah perempuan yang taat dan ingin menyambut Taliban kembali ke Afghanistan. Itu bekerja,” tambahnya.
Ia mengakui ada beberapa saat mereka dicurigai, namun anggota Taliban berkeberatan untuk membuka burqa dari perempuan.
Saat tiba di Kabul, mereka langsung mengemudi secepat dan sedekat mungkin dengan airport, sebelum meninggalkan mobil.
Setelah itu mereka sempat harus terhenti di beberapa pos pemeriksaan, namun kemudian bisa mencapai gerbang dan mengakui siapa diri mereka kepada penjaga.
Baca Juga: Pemimpin Anti-Taliban Dukung Demonstrasi Perempuan Afghanistan, Dipanggil Saudari yang Terhormat
Sumber tersebut mengatakan penjaga yang merupakan prajurit Amerika Serikat (AS) sempat kaget, setelah mereka mengatakan jati dirinya adalah SAS.
“Pasukan itu kemudian di bawa ke suatu ruangan, di mana mereka menanggalkan burqa dan diminta untuk melapor ke pejabat Inggris,” tambahnya.
“Ketika ditanya apakah mereka membutuhkan sesuatu, sersan mayor di pasukan itu menjawab bahwa mereka hanya membutuhkan teh,” lanjutnya.
Saat ditanyakan tentang operasi yang dilakukan oleh pasukan khusus tersebut, Kementerian Pertahanan Inggris menolak menjawabnya.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.