Baca Juga: Taliban Merasa Dikhianati Usai Temukan Pesawat Canggih yang Ditinggalkan Militer AS Telah Dirusak
Ia pun mengatakan perempuan itu dibawa ke ruang isolasi sambil menunggu hasil tes Covid-19.
“Pasien kemudian ditempatkan di ruang bersalin dengan ruangan yang terkunci, karena dari hasil tes, pasien positif Covid-19, dan ruangan itu cukup jauh dari tempat perawat,” katanya.
Pada laporan tersebut, Dr Aman juga mengatakan karena positif Covid-19, maka diputuskan bahwa perempuan itu harus melakukan operasi Caesar.
Saat itu, perempuan tersebut hanya mengalami pembukaan mulut rahim selebar 4 cm, dan mengalami kontraksi yang tak menentu.
Ia kemudian ditempatkan di ruang operasi yang tertutup untuk menjalani operasi.
Namun proses kelahiran terjadi secara tak terduga, enam jam lebih awal dari waktu yang diperkirakan.
Baca Juga: Taliban Sinyalkan Ancaman ke India: Kami akan Keraskan Suara untuk Muslim Kashmir
“Pasien telah melahirkan seorang diri dan bayinya ditemukan di tempat tidur pasien,” ujarnya.
“Proses memakai APD (Alat Pelindung Diri) memakan waktu lama, sehingga staf tak bisa membantu pasien,” tambah pernyataan tersebut.
Perempuan tersebut mengklaim bahwa ia sempat mendengar seseorang tertawa di dekatnya.
Namun, Dr Aman menegaskan suara tersebut berasal dari ruang persalinan lainnya yang melakukan prosedur vakum.
Sumber : World of Buzz
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.