Jawad pun menegaskan ia telah meminta keadilan, dan Dewan Taliban berjanji akan menghukum pembunuh ayahnya.
Juru Bicara Taliban Zabihulah Mujahid mengatakan kepada Associated Press, bahwa mereka akan menginvestigasi kasus tersebut.
Namun, ia tak memberikan detail lainnya terkait pembunuhan tersebut.
Pembunuhan itu diyakini karena Taliban menentang dan melarang adanya musik.
Sebelumnya, mereka dilaporkan telah memberlakukan hal itu di Kandahar.
Pelapor Khusus PBB untuk Hak Kebudayaan, Karim Bennoune, mengungkapkan kekhawatiran besarnya atas pembunuhan Andarabi.
“Kami meminta pemerintahan untuk menekan Taliban menghormati hak asasi manusia dari artis,” cuit Bennoune di Twitter.
Baca Juga: Dua Warga Inggris Jadi Korban Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Siapa Mereka?
Sekretaris Jenderal Amnesti Internasional, Agnes Callamard, juga mencela pembunuhan tersebut.
“Ada bukti yang meningkat bahwa Taliban di 2021, sama saja seperti Taliban 2001 terkait intoleranis, kekerasan dan tindakan represif,” tulisnya di Twitter.
“20 tahun kemudian, tak ada yang berubah dari kondisi tersebut,” lanjutnya.
Andarabi sendiri memainkan ghichak, sebuah kecapi tradisional dan menyanyikan lagu tradisional untuk tempat kelahirannya, rakyatnya serta Afghanistan secara keseluruhan.
Sumber : India Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.