Kompas TV internasional kompas dunia

Pasukan AS di Bandara Kabul Afghanistan Siaga Penuh Antisipasi Serangan Lanjutan

Kompas.tv - 28 Agustus 2021, 07:35 WIB
pasukan-as-di-bandara-kabul-afghanistan-siaga-penuh-antisipasi-serangan-lanjutan
Beberapa hari ke depan adalah tahap yang paling berbahaya atas kemungkinan serangan lanjutan, hingga batas waktu evakuasi warga sipil dan penarikan pasukan Amerika Serikat dari Bandara Kabul, Afghanistan pada tengah malam tanggal 31 Agustus 2021. (Sumber: Straits Times via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

Baca Juga: Bantah Terlibat dengan ISIS-K, Taliban Dituding Cuci Tangan atas Insiden Ledakan di Bandara Kabul

Awak pesawat Angkatan Udara AS, dari Skuadron Angkutan Udara Ekspedisi ke-816, membantu para pengungsi menaiki pesawat C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS untuk evakuasi Afghanistan di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, Sabtu, 21 Agustus 2021. (Sumber: Senior Airman Taylor Crul/U.S. Air Force via AP)

Sementara itu, jumlah mereka yang tidak bisa keluar Afghanistan juga diperkirakan masih sangat besar.

Beberapa media AS termasuk New York Times mengutip pejabat kesehatan setempat yang mengatakan hingga 170 orang, termasuk warga sipil dan personel Taliban namun belum termasuk tentara AS, tewas dalam serangan itu.

Ribuan orang telah berkumpul di luar bandara untuk mencoba naik ke penerbangan evakuasi sejak Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus lalu.

Diketahui pula, serangan itu merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan AS di Afghanistan dalam satu dekade ini

Sementara itu dua tokoh senior Taliban mengaku pasukannya telah mengambil posisi di Bandara Kabul dan siap untuk mengambil kendali penuh akhir pekan ini, segera setelah pasukan AS pergi.

Seorang komandan senior Taliban lainnya mengatakan pasukan mereka juga telah mengambil alih sebagian besar bandara. 

"Begitu orang Amerika pergi, mereka hanya perlu memberi kami sinyal dan kami akan mengambil alih," kata pejabat kedua Taliban tersebut.

Namun John Kirby membantah pernyataan itu seraya mengatakan kepada wartawan bahwa bandara sepenuhnya masih tetap di bawah kendali Amerika Serikat.

"Mereka tidak bertanggung jawab atas gerbang mana pun. Mereka tidak bertanggung jawab atas operasi bandara mana pun. Itu masih di bawah kendali militer AS," tegas Kirby.

Terpisah, Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki di Washington, Jumat (27/8) mengatakan Amerika Serikat mengharapkan keterlibatan berkelanjutan dengan Taliban setelah penarikan mundur militer AS, terutama untuk memfasilitasi evakuasi lebih lanjut.




Sumber : Kompas TV/France24/Reuters




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x