Kompas TV internasional kompas dunia

Negara Islam Khurasan Klaim sebagai Dalang Bom Bunuh Diri Bandara Kabul, Siapa Mereka?

Kompas.tv - 27 Agustus 2021, 08:59 WIB
negara-islam-khurasan-klaim-sebagai-dalang-bom-bunuh-diri-bandara-kabul-siapa-mereka
Kelompok Negara Islam IS Khurasan atau Khorasan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri Bandara Kabul yang tewaskan setidaknya 60 warga Afghanistan, 13 marinir Amerika Serikat dan membuat ratusan orang luka berat (Sumber: Homeland Security Today)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Kelompok Negara Islam IS Khurasan atau Khorasan mengaku bertanggung jawab terhadap serangan bom bunuh diri yang di luar Bandara Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8/2021). Siapa mereka? 

Sebagai cabang ISIS yang dituding Amerika Serikat (AS) berada di balik serangan bom bunuh diri itu, Kelompok Negara Islam IS Khorasan atau IS-K terbentuk di Afghanistan timur enam tahun lalu.

Melansir Associated Press, Jumat (27/8/2021), kelompok ini dengan cepat tumbuh menjadi salah satu ancaman teror yang lebih berbahaya secara global. 

Meskipun bertahun-tahun menjadi sasaran militer oleh koalisi pimpinan AS, kelompok ini bertahan dan mampu meluncurkan serangan baru besar-besaran ketika AS dan mitra NATO lainnya menarik diri dari Afghanistan, yang kemudian dunia diperlihatkan kala Taliban kembali berkuasa.

Presiden AS Joe Biden menghadapi ancaman serangan ISIS dan tetap berpegang pada tenggat waktu Selasa (31/8/2021) untuk menarik pasukannya keluar dari Afghanistan.

Biden menyalahkan kelompok itu atas serangan kemarin, termasuk pembom bunuh diri yang menyelinap ke kerumunan orang Afghanistan di luar gerbang bandara yang dikendalikan oleh marinir AS.

Kelompok ini memiliki rekor serangan yang sangat mematikan walau mengalami korban dan  kerugian besar atas diri mereka sendiri.

Baca Juga: Korban Tewas Bom Bunuh Diri Bandara Kabul Bertambah, Amerika Serikat Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Korban serangan bom bunuh diri di bandara Kabul dievakuasi ke rumah sakit. Kebanyakan korban sipil yang tewas adalah mereka yang berusaha masuk bandara untuk keluar dari Afghanistan dibantu Amerika Serikat. (Sumber: Straits Times via AFP)

Apa itu Negara Islam - Khorasan?

Afiliasi ISIS di Asia Tengah bermunculan dalam beberapa bulan setelah pejuang inti kelompok itu menyapu Suriah dan Irak, mengukir kekhalifahan gadungan, atau kerajaan Islam, pada musim panas 2014.

Di Suriah dan Irak, dibutuhkan gabungan pasukan lokal dan internasional selama lima tahun pertempuran untuk menggulingkan kekhalifahan.

Afiliasi ISIS di Afghanistan ini mengambil namanya dari Provinsi Khorasan, sebuah wilayah yang mencakup sebagian besar Afghanistan, Iran dan Asia Tengah pada Abad Pertengahan.

Kelompok ini juga dikenal sebagai ISK, atau ISIS K.

Lalu, siapa saja personil kelompok Negara Islam Khorasan?

Kelompok itu dimulai dari ratusan  pejuang Taliban Pakistan, yang berlindung di seberang perbatasan di Afghanistan setelah operasi militer mengusir mereka dari negara asalnya.

Ekstremis lain yang berpikiran sama bergabung dengan mereka di sana, termasuk pejuang Taliban Afghanistan yang tidak puas dengan apa yang mereka lihat sebagai cara Taliban yang terlalu moderat dan damai.

Ketika Taliban mengejar pembicaraan damai dengan Amerika Serikat di Qatar dalam beberapa tahun terakhir, anggota Taliban yang tidak puas semakin pindah ke Negara Islam yang lebih ekstremis, membuat jumlah mereka makin membengkak.

Sebagian besar frustrasi karena Taliban sedang melakukan negosiasi dengan AS pada saat mereka mengira gerakan itu sedang dalam perjalanan menuju kemenangan militer.

Kelompok ini juga menarik kader yang signifikan dari Gerakan Islam Uzbekistan, dari negara tetangga; pejuang dari satu-satunya provinsi mayoritas Muslim Sunni Iran; dan anggota Partai Islam Turkistan yang terdiri dari orang-orang Uighur dari timur laut China.

Banyak yang tertarik dengan ideologi kekerasan dan ekstrem ISIS, termasuk janji-janji kekhalifahan untuk menyatukan dunia Islam, tujuan yang tidak pernah didukung oleh Taliban.

Baca Juga: Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Biden Tegaskan AS Tetap Lakukan Evakuasi

Gedung putih di Washington Amerika Serikat mengibarkan bendera setengah tiang atas tewasnya 13 marinir AS akibat bom bunuh diri di Bandara Kabul yang diklaim oleh kelompok IS Khurasan (Sumber: AP Photo/Susan Walsh)

Apa yang membuat mereka jadi ancaman utama?

Sementara Taliban membatasi perjuangan mereka di Afghanistan, kelompok Negara Islam di Afghanistan dan Pakistan menerima seruan Negara Islam ISIS di Suriah dan Irak untuk jihad di seluruh dunia melawan non-Muslim.

Pusat Studi Internasional dan Strategis menghitung lusinan serangan yang dilakukan personil ISIS terhadap warga sipil di Afghanistan dan Pakistan, termasuk minoritas Muslim Syiah, serta ratusan bentrokan dengan pasukan koalisi pimpinan Afghanistan, Pakistan dan AS sejak Januari 2017.

Meskipun kelompok tersebut belum melakukan serangan terhadap daratan AS, pemerintah AS percaya itu merupakan ancaman kronis bagi AS dan kepentingan sekutu di Asia Selatan dan Tengah.

Apa peran mereka dengan kelompok Taliban?

Mereka adalah musuh bebuyutan. Sementara para pejabat intelijen percaya para personil al-Qaida terintegrasi di antara Taliban.

Taliban sebaliknya melancarkan serangan besar dan terkoordinasi terhadap kelompok Negara Islam di Afghanistan.

Pemberontak Taliban kadang-kadang bergabung dengan pasukan pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat untuk mengusir ISIS dari bagian timur laut Afghanistan.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS, yang berbicara kepada The Associated Press dengan syarat anonim karena dia bekerja secara secara rahaia mengatakan, masa pemerintahan AS dibawah Donald Trump mengupayakan kesepakatan penarikan tahun 2020 dengan Taliban dengan harapan Taliban bergabung dengan AS melawan ISIS.

Pemerintah melihat kelompok itu sebagai ancaman nyata bagi tanah air Amerika.

Baca Juga: Temui Perwakilan Taliban di Qatar, Menlu Retno Minta Afghanistan Tidak Jadi Sarang Teroris

Seorang Ibu Afghanistan korban serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul tiba di rumah sakit (Sumber: Straits Times via AFP)

Sekarang apa risikonya?

Bahkan ketika Amerika Serikat memiliki pasukan tempur, pesawat dan drone bersenjata yang ditempatkan di Afghanistan untuk memantau dan menyerang Negara Islam, militan kelompok itu mampu mempertahankan diri meskipun menderita ribuan korban.

Penarikan pasukan membuat Amerika Serikat kehilangan kapasitas serangan di lapangan di Afghanistan, dan mengancam akan melemahkan kemampuannya untuk melacak ISIS dan juga perencanaan serangannya.

Pejabat dibawah presiden AS Joe Biden mengatakan kelompok Negara Islam hanyalah satu dari banyak ancaman teror yang dihadapi Amerika Serikat secara global.

Mereka bersikeras bisa menghadapi kelompok-kelompok tersebut dengan apa yang disebut aset militer dan intelijen over-the-horizon, yang berbasis di negara-negara Teluk, di kapal induk, atau situs lain yang lebih jauh.

Salah satu ketakutan terbesar Amerika Serikat tentang menarik pasukan tempurnya setelah dua dekade adalah Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban kembali menjadi magnet dan basis bagi para ekstremis yang merencanakan serangan ke Barat.

Ancaman itu, kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan kepada CNN akhir pekan lalu, adalah sesuatu yang “kami fokuskan, dengan setiap peralatan tempur di gudang senjata kami.”




Sumber : Kompas TV/Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x