PARIS, KOMPAS.TV - Taliban memamerkan "pasukan khusus" mereka sendiri di media sosial. Mereka adalah tentara dengan seragam baru yang dilengkapi dengan peralatan jarahan Amerika Serikat (AS) yang sangat kontras dengan citra pemberontak Afghanistan biasa yang hanya bersorban, berpakaian gombrang, dan bersendal saja, seperti dilansir France24, Rabu (25/08/2021).
Gambar dan video pejuang di unit yang disebut pasukan "Badri 313" itu diunggah secara daring untuk tujuan propaganda. Unggahan itu, kata para ahli, kian menegaskan bagaimana Taliban sekarang memiliki lebih banyak peralatan tempur dan melatih orang-orang yang mereka miliki dibanding di masa lalu.
Para prajurit komando Taliban itu ditampilkan dalam seragam, sepatu bot, balaclava dan pelindung tubuh yang serupa dengan pasukan khusus di seluruh dunia -- dan tidak seperti citra pasukan Taliban sebelumnya yang mengenakan pakaian tradisional shalwar kameez, sorban dan sandal.
Alih-alih senapan Kalashnikov rancangan Rusia yang sudah usang disampirkan di bahu mereka, orang-orang Badri 313 memegang senapan baru buatan AS seperti M4, kadang-kadang dengan kacamata night-vision dan gunsights canggih. Semua hasil jarahan peralatan militer AS.
Pasukan Badri 313 "kemungkinan mewakili beberapa personel yang paling terlatih dan diperlengkapi dalam kelompok Taliban secara lebih luas, meskipun ada semacam aroma sensasional dalam liputan propaganda unit oleh kelompok itu," Matt Henman dari konsultan pertahanan Janes mengatakan kepada AFP seperti dilansir France24.
Baca Juga: Ekonomi Afghanistan di Bawah Taliban Makin Terseok, Devisa Ditahan AS dan Pinjaman di IMF Dibekukan
Seorang ahli senjata Barat yang menulis secara anonim di Twitter dengan nama samaran Calibre Obscura mengatakan, unit itu tidak akan cocok dengan pasukan khusus Barat, atau India atau Pakistan.
Tapi, "mereka lebih efektif daripada Taliban normal dan tentu saja lebih dari standar pasukan tentara nasional Afghanistan dari beberapa minggu lalu," katanya.
Diberi nama dari pertempuran Badr 1.400 tahun yang lalu, ketika Rasulullah Muhammad SAW diduga mengalahkan musuh-musuhnya hanya dengan 313 tentara, unit Taliban ini dapat berjumlah hingga beberapa ribu orang, kata para ahli.
Jumlah peralatan yang mereka miliki tidak jelas, tetapi beberapa gambar daring menunjukkan sejumlah petempur Taliban yang gembira berpose dengan Humvee lapis baja jarahan, termasuk pesawat dan senjata yang ditinggalkan oleh tentara nasional Afghanistan yang dipersenjatai AS.
Para ahli mengatakan peralatan paling canggih, terutama helikopter, akan sulit dioperasikan dan hampir tidak mungkin dirawat.
“Tentu saja ada aroma propaganda, tetapi kami melihat selama serangan terakhir sejak Mei, pasukan khusus Taliban sangat penting dalam mengambil alih Afghanistan,” kata Bill Roggio, redaktur pelaksana Long War Journal yang berbasis di AS.
"Ketika mereka mulai menyerbu pasukan Afghanistan, mereka secara progresif mengintegrasikan pasokan Barat. Jadi, saat ini pada dasarnya, Amerika Serikat sama saja dengan mempersenjatai tentara Taliban," tambahnya.
Pada hari-hari sebelumnya, unit tersebut bertanggung jawab atas keamanan di luar bandara internasional Kabul, membuat mereka hampir berhadapan langsung dengan pasukan AS di dalam yang mengawasi evakuasi udara ribuan warga sipil.
Baca Juga: Taliban Tutup Jalan Menuju Bandara Kabul Kecuali untuk Warga Asing Keluar dari Afghanistan
Dalam sebuah unggahan di media sosial, pasukan Badri 313 bahkan mengejek rekan-rekan AS mereka dengan menciptakan kembali gambar terkenal tentara Amerika yang mengangkat Bintang dan Garis di pulau Iwo Jima pada tahun 1945.
Para tokoh Taliban berseragam terlihat mengibarkan bendera hitam-putih mereka.
Pasukan Badri 313 juga dipandang mendapat manfaat dari pelatihan jaringan Haqqani, kelompok milisi paling kejam dan paling ditakuti di Afghanistan yang bertanggung jawab atas beberapa serangan bunuh diri terhadap sasaran sipil.
Kelompok Haqqani, atau Haqqani Network, sebagian besar berbasis di Afghanistan timur, dengan dugaan bermarkas di seberang perbatasan di barat laut Pakistan. Kelompok itu sekarang lebih terlihat tampil dalam kepemimpinan Taliban dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka juga telah lama dicurigai memiliki hubungan dengan militer Pakistan. Laksamana AS Mike Mullen pada 2011 menggambarkan mereka sebagai "perpanjangan tangan" intelijen Islamabad.
Pakistan membantah tuduhan itu.
"Ada kemungkinan besar Pakistan memberikan setidaknya sisa pelatihan untuk unit tersebut," kata Henman dari Janes, yang mengkhususkan diri dalam terorisme dan pemberontakan.
Gilles Dorronsoro, seorang ahli Afghanistan di Universitas Sorbonne di Paris, mengatakan, munculnya pasukan komando baru Taliban adalah bagian dari kecenderungan yang lebih besar dari sisi Taliban.
"Kami telah melihat profesionalisasi Taliban yang luar biasa sejak pertengahan tahun 2000-an," katanya.
"Perang yang mereka perjuangkan tidak sama dengan yang dilakukan orang tua mereka melawan Soviet. Mereka telah belajar dari lapangan dan mereka sangat bagus secara teknis," tambahnya.
Sumber : France24/AFP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.