Massoud sebelumnya sempat tinggal di London, Inggris selama tujuh tahun.
Ia kemudian kembali ke Afghanistan pada 2016 lalu.
Sejak kembali ke Afghanistan, Massoud pun terus menyerukan aksi Anti-Taliban.
Ketika Taliban merebut Kabul, Minggu (15/8/2021), dan menggulingkan pemerintah yang sah, Massoud sudah menyiapkan perlawanan.
Ia membentuk Front Perlawanan Nasional Afghanistan di Panjshir, dan menampung tentara Afghanistan dan pasukan keamanan yang kabur dari Kabul.
Massoud pun mendapat dukungan dari Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh, dalam menghadapi Taliban.
Saleh merupakan salah satu tokoh intelijen Afghanistan, dan memiliki jaringan mata-mata di Kabul.
Baca Juga: Terancam Pasukan Anti-Taliban, Ratusan Pejuang Taliban Menuju Lembah Panjshir
Massoud sendiri menegaskan dirinya tak akan menyerah hingga akhir untuk mempertahankan wilayahnya dan menentang Taliban.
Ia mengungkapkan siap berdamai, tetapi juga tak menutup untuk melakukan peperangan dengan Taliban.
Pejuang Anti-Taliban dikabarkan telah berhasil merebut tiga distrik di Provinsi Baghlan, yaitu Distrik Banu, Pol-e-Hesar dan De Salah.
Mereka pun dikabarkan telah menewaskan sekitar 60 pejuang Taliban, meski media sosial Pro-Taliban mengatakan hanya 15 orang yang tewas.
Sumber : Hindustan Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.