BAGHDIS, KOMPAS.TV - Taliban mengeksekusi mati kepala polisi Afghanistan yang dianggap selalu melawan mereka.
Kepala Polisi Provinsi Badghis Jenderal Haji Mullah Achakzai ditembak mati oleh Taliban dalam eksekusi yang mengerikan.
Jenderal Achakzai ditangkap Taliban setelah mereka mengambil alih Afghanistan.
Eksekusi Jenderal Achakzai dilakukan hanya beberapa hari setelah Taliban berjanji tak akan ada aksi balasan terhadap mantan musuh mereka.
Baca Juga: Osama Bin Laden Ternyata Larang Al-Qaeda Habisi Joe Biden, Alasannya Mengejutkan
Eksekusi mati itu pun viral di media sosial Twitter, di mana sang jenderal terlihat dalam keadaan diikat tangannya dan matanya ditutupi, sambil berlutut.
Ia pun kemudian dieksekusi mati dengan berondongan peluru.
Jenderal Achakzai yang berusia 60 tahun, dikenal sebagai salah satu musuh Taliban karena selalu berperang melawan mereka selama lebih dari satu dekade.
Penasihat keamanan dan teman Jenderal Achakzai, Nasser Waziri, mengatakan, Taliban membagikan gambar tersebut melalui jaringannya.
Ia mengungkapkan bahwa Jenderal Achakzai terpaksa menyerah terhadap Taliban.
Baca Juga: Afghanistan Memanas Lagi, Pasukan Anti-Taliban Rebut Tiga Distrik di Utara
“Ketika itu ia dikepung oleh Taliban dan tak memiliki pilihan lain kecuali menyerah,” tuturnya dikutip dari Mirror.
“Taliban menargetkan Achakzai karena ia merupakan pejabat tinggi intelijen,” tambah Waziri.
Apa yang dilakukan Taliban ini seperti menelan ludahnya sendiri, mengingat mereka berjanji tak akan melakukan kekerasan terhadap perempuan atau mendendam terhadap musuhnya.
“Kami tak menginginkan adanya musuh secara internal atau eksternal,” tutur Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Namun, menurut laporan, Gubernur dan Kepala Polisi di Provinsi Laghman di dekat Jalalabad, juga telah ditahan oleh Taliban.
Baca Juga: Taliban Kembali Kuasai Afghanistan, Perdagangan Heroin di Eropa Diyakini Bakal Krisis
Nasib mereka pun kabarnya akan ditentukan oleh pemimpin kelompok tersebut.
Sebuah laporan dari PBB juga mengungkapkan Taliban saat ini tengah memburu siapa pun yang bekerja dengan Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Mereka mengancam akan membunuh atau menahan anggota keluarga orang yang dicarinya.
Taliban sendiri dikabarkan telah membunuh seorang anggota keluarga jurnalis DW, yang menjadi target buruan mereka.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.