KABUL, KOMPAS.TV – Mazar-i-Sharif, kota di utara ibu kota Kabul, jatuh ke tangan Taliban, Sabtu (14/8/2021).
Jatuhnya kota terbesar ke-4 di Afghanistan ini membuat langkah Taliban merangsek Kabul kian tak terbendung.
Melansir Associated Press, Mazar-i-Sharif dijaga tentara nasional Afghanistan dan didukung oleh dua mantan panglima perang kuat yang bertekad membantu mempertahankan kota itu.
Jatuhnya Mazar-Sharif membuat Taliban kini mengendalikan seluruh Afghanistan utara, dan membatasi gerak pemerintah yang didukung Barat di bagian tengah dan timur negara itu.
Baca Juga: Taliban Akhirnya Rebut Dua Kota Terbesar Afghanistan, Herat dan Kandahar
Mazar-i-Sharif jatuh diawali dengan tentara nasional Afghanistan yang menyerah.
Ini membuat milisi pro-pemerintah dan pasukan pendukung lainnya kehilangan moral dan kemudian ikut menyerah.
Hal ini diungkap oleh Abas Ebrahimzada, seorang anggota parlemen di provinsi Balkh, tempat Mazar-i-Sharif terletak.
Abdul Rashid Dostum dan Ata Mohammad Noor, kata Ebrahimzada, dua mantan panglima perang yang memimpin ribuan pejuang, melarikan diri dari provinsi Balkh.
Setelah itu keberadaan mereka kini tak diketahui.
Lewat unggahan di Facebook, Noor menyalahkan pasukan pemerintah yang menyerah hingga membuat Mazar-i-Sharif tak mampu mempertahankan diri.
“Mereka menyerahkan senjata dan peralatan perang ke Taliban,” tulis Noor.
Ia tak menyebut siapa yang berada di balik konspirasi itu, pun merinci detail lainnya.
Namun Noor mengaku saat ini berada di tempat aman bersama Dostum.
Baca Juga: Kotanya Direbut Taliban, Warga Herat dan Kandahar Kecewa Sikap Pemerintah Afghanistan
Selama beberapa hari sebelumnya, Taliban menorehkan kemajuan pesat dengan merebut Kandahar dan Herat, kota terbesar ke-2 dan ke-3 Afghanistan.
Mereka kini menguasai sekitar 24 dari 34 provinsi di Afghanistan.
Pemerintah Afghanistan yang didukung Barat kini hanya mengendalikan segelintir provinsi di tengah dan timur, juga ibu kota Kabul.
Pada Sabtu (14/8/2021), Taliban berhasil menguasai provinsi Logar di selatan Kabul.
Taliban menangkapi para pejabat setempat.
Menurut Hoda Ahmadi, seorang anggota parlemen di provinsi Logar, Taliban kini telah mencapai distrik Char Asyab, yang jaraknya hanya sekitar 11 kilometer dari Kabul.
Baca Juga: Situasi Makin Gawat di Afghanistan, PBB Pantau Perkembangan Situasi Keamanan per Jam
Para pemberontak Taliban kemudian merebut pula Mihterlam, ibu kota provinsi Laghman di timur-laut Kabul, tanpa perlawanan.
Pada Sabtu (14/8/2021), Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyampaikan pidato melalui siaran televisi.
Ini merupakan penampilan publik pertamanya sejak Taliban bergerak menyerang.
Ashraf Ghani berjanji tidak akan menyerahkan “segala pencapaian” Afghanistan selama 20 tahun sejak Amerika Serikat (AS) menumbangkan Taliban pasca serangan 9/11.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.