HERAT, KOMPAS.TV - Taliban akhirnya berhasil merebut dua kota penting dan terbesar di Afghanistan, Herat dan Kandahar, Kamis (12/8/2021).
Keberhasilan Taliban tersebut membuat mereka mampu merebut 12 dari 34 Ibu Kota Provinsi di Afghanistan.
Keberhasilan Taliban merebut Kandahar dan Herat jelas menjadi pukulan bagi Pemerintah Afghanistan karena keduanya merupakan Ibu Kota Provinsi strategis.
Dikutip dari Associated Press, pejuang Taliban langsung menyerbu Masjid Agung bersejarah di Herat dan mengambil alih gedung pemerintahan.
Baca Juga: Ingin Berdamai, Pemerintah Afghanistan Tawarkan Taliban Berbagi Kekuasaan
Saksi mata mengungkapkan mendengar bunyi tembakan senjata di salah satu gedung pemerintahan.
Taliban sendiri telah melakukan serangan ke Herat selama dua pekan terakhir, namun sempat dilumpuhkan dengan kedatangan Panglima Perang Ismail Khan dan pasukannya.
Namun pada Kamis pagi, pertempuran terjadi di lini pertahanan kota, dan Taliban kemudian menyatakan bahwa Taliban telah mengontrol kota.
Anggota Parlemen Afghanistan Semin Barekzai mengakui kota telah jatuh.
Ia mengatakan bahwa sejumlah pejabat telah melarikan diri.
Saksi mata mengatakan melihat pejuang Taliban yang sempat ditahan di penjara Herat telah bebas berkeliaran di jalan.
Baca Juga: Kedutaan Amerika Serikat di Kabul Minta Seluruh Warga AS Segera Keluar dari Afghanistan
Tak diketahui apa yang terjadi pada Khan, yang sebelumnya dilaporkan tengah bertahan dengan pasukannya di gedung pemerintahan.
Sementara di Kandahar, Taliban dikabarkan telah menduduki Kantor Kegubernuran dan gedung lainnya.
Saksi mata mengungkapkan gubernur dan pejabat lainnya melarikan diri, dan melakukan penerbangan ke Kabul.
Pejabat setempat mengungkapkan, Taliban telah menyerang penjara di Kandahar dan membebaskan napi di dalamnya.
Sebelum menduduki Herat dan Kandahar, Taliban sudah lebih dulu mendapatkan Kota Ghazni.
Baca Juga: Agen Intelijen Rusia Tangkap Kepala Ilmuwan Rudal Hipersonik, Diduga Lakukan Pengkhianatan
Ghazni sendiri merupakan jalur penting karena hanya berjarak 130 km, dari Kabul.
Gubernur dan Kepala Polisi Ghazni dikabarkan telah membuat kesepakatan dengan Taliban untuk pergi setelah menyerah.
Namun menurut Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Mirwais Stanekzai, mengungkapkan gubernur dan wakilnya ditangkap karena kesepakatan itu.
Hal ini membuat keinginan Taliban untuk menguasai Afghanistan setelah kepergian Tentara Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, semakin terbuka.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.