Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Rebut Kota Ghazni, Jalan Menuju Kabul

Kompas.tv - 12 Agustus 2021, 22:49 WIB
taliban-rebut-kota-ghazni-jalan-menuju-kabul
Seorang anggota Taliban (duduk di sepeda motor) di kota Ghazni, akses menuju Ibu Kota Afganistan, Kabul. (Sumber: Straits Times via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Baca Juga: Kesaksian Warga Afghanistan, Taliban Penggal Anaknya setelah Disiksa seperti Hewan

Di Washington, seorang pejabat pertahanan AS hari Rabu mengutip intelijen AS yang mengatakan Taliban dapat mengisolasi Kabul dalam 30 hari dan mungkin mengambil alih dalam 90 hari, menyusul kemajuan pesat mereka baru-baru ini.

"Tapi ini bukan kesimpulan yang sudah pasti," kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim.

Dia menambahkan, pasukan keamanan Afghanistan dapat membalikkan momentum dengan melakukan lebih banyak perlawanan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, dia tidak menyesali keputusannya menarik mundur pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan. Biden mendesak para pemimpin Afghanistan untuk memperjuangkan Tanah Air mereka.

Biden sendiri mendapatkan kecaman atas keputusannya menarik mundur pasukan AS, dan membiarkan pemerintah Afghanistan berperang sendirian melawan Taliban yang dengan cepat merebut berbagai kota.

Taliban sudah menguasai sekitar dua pertiga wilayah Afghanistan, di saat pasukan internasional terakhir pimpinan AS akan pergi pada akhir bulan Agustus. Taliban bergerilya mengobarkan perang di berbagai bidang, mengakibatkan ribuan keluarga melarikan diri dari provinsi-provinsi tersebut dengan menuju Kabul dan kota-kota lain.

Semua pintu gerbang ke Kabul, yang terletak di dataran yang dikelilingi oleh pegunungan, dipenuhi warga sipil yang melarikan diri dari kekerasan, kata sumber keamanan Barat. Namun lokasi pelarian diri yang dipilih para warga terdapat risiko pejuang Taliban bisa berada di antara mereka.

Baca Juga: Taliban Terus Merangsek, Kini Kuasai Dua Per Tiga Wilayah Afghanistan

"Ketakutannya adalah pelaku bom bunuh diri memasuki markas diplomatik untuk menakut-nakuti, menyerang, dan memastikan semua orang pergi secepat mungkin," katanya.

Taliban, yang menguasai sebagian besar Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001, namun digulingkan karena menyembunyikan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden setelah serangan 11 September, ingin mengalahkan pemerintah yang didukung Amerika Serikat dan menerapkan kembali hukum Islam yang ketat.

Generasi baru warga Afghanistan, yang telah dewasa sejak 2001, khawatir kemajuan yang dicapai di bidang-bidang seperti hak-hak perempuan dan kebebasan media akan hilang.

PBB mengatakan lebih dari 1.000 warga sipil tewas dalam sebulan terakhir, dan Komite Palang Merah Internasional mengatakan sejak 1 Agustus, sekitar 4.042 orang yang terluka telah dirawat di 15 fasilitas kesehatan.

Taliban membantah menargetkan atau membunuh warga sipil dan menyerukan penyelidikan independen.




Sumber : Straits Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x