Bahkan beberapa influencer diduga berkemah di desa tersebut untuk membuat video siaran langsung hingga malam hari.
Beberapa mengetuk rumahnya untuk mendapatkan selfie dengan keluarga Quan.
Bahkan sejumlah orang mencuri buah nangka yang ada di rumahnya untuk dijadikan cinderamata.
Untuk membatasi orang yang datang, dan kebanyakan tak mematuhi peraturan pembatasan sosial Covid-19, otoritas setempat memutuskan menutup desa tersebut dari tamu.
Ayah Quan, Quan Wenmao, berterima kasih atas dukungan terhadap putrinya.
Namun, ia menegaskan bahwa para pendukung lebih baik tetap tinggal di rumahnya masing-masing.
“Mereka bisa mengirimkan saja dukungannya. Tak perlu datang ke sini. Ini mengganggu kehidupan mereka dan juga kami,” ujar Quan Wenmao.
Ia juga mengatakan istrinya, atau ibu Quan yang sedang sakit juga terpaksa harus meladeni para tamu.
Ibunya tersebut menjadi salah satu alasan Quan melakukan loncat indah.
Baca Juga: Kesaksian Warga Afghanistan, Taliban Penggal Anaknya setelah Disiksa seperti Hewan
“Saya ingin mendapatkan uang untuk bisa memberikan perawatan medis untuknya. Saya ingin membuat banyak uang untuk menyembuhkan penyakitnya,” ujar Quan.
Berkat kesuksesan Quan, rumah sakit di Zhanjiang, Provinsi Guangdong, mengumumkan mereka akan memberikan pelayanan medis sepenuhnya untuk ibu dan kakeknya yang sakit.
Pihak rumah sakit mengungkapkan mereka bangga kepada Quan dan ingin menolong keluarganya.
Quan yang selalu bermimpi bisa ke taman hiburan juga mendapatkan kartu VIP tahunan dari Taman Hiburan Resort Guangzhou Chimelong, yang membuatnya bisa memasuki taman itu selama setahun secara gratis.
Sumber : World of Buzz/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.