"Sebuah rumah terbakar di sana," kata seorang wanita kepada tim penyelamat ketika tiba di pengungsian sambil menunjuk kobaran api di kejauhan.
"Di mana-mana, di mana-mana, di mana-mana," balas seorang petugas damkar.
Gubernur Yunani tengah, Fanis Spanos, mengatakan situasi di bagian utara pulau tersebut "sangat sulit" selama hampir sepekan.
"Lokasi kejadian sangat besar, kawasan yang terbakar sangat luas," kata dia kepada Skai TV. Lebih dari 2.500 orang telah diungsikan ke hotel-hotel dan tempat penampungan lain.
Yunani telah mengerahkan tentara untuk mengatasi kebakaran dan sejumlah negara seperti Prancis, Mesir, Swiss, dan Spanyol telah mengirimkan bantuan, termasuk pesawat pemadam.
Lebih dari 570 petugas pemadam berjuang mematikan api di Evia, di mana dua lokasi yang ramai terbakar di bagian utara dan selatan pulau itu.
Di desa Psaropouli, para pengungsi mengungkapkan kemarahan mereka. "Saya kehilangan rumah… tak akan ada lagi yang sama esok hari," kata seorang wanita.
"Ini adalah bencana. Sangat besar. Desa kami hancur, tak ada yang tersisa dari rumah kami, milik kami, tak ada, tak ada," kata dia.
Wakil menteri perlindungan sipil Yunani Nikos Hardalias mengatakan tim penyelamat tengah melakukan "tindakan manusia super" untuk melawan kobaran api.
"Malam besok akan menjadi sulit," katanya dalam pengarahan darurat Minggu malam, yang berarti malam ini situasi akan lebih sulit.
Sebelumnya dia mengatakan pesawat bom air di kawasan itu menghadapi sejumlah kesulitan, termasuk jarak pandang yang pendek akibat tebalnya asap di atas pegunungan, juga turbulensi.
Kobaran api di Gunung Parnitha yang menyapu daerah pinggiran utara Athena telah dipadamkan, namun kondisi cuaca tetap jadi ancaman besar karena bisa kembali memicu kebakaran.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.