WASHINGTON, KOMPAS.TV – Aksi China yang terus mengembangkan persenjataan nuklirnya membuat Amerika Serikat (AS) ketar-ketir.
Kekhawatiran AS ini diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pertemuan virtual Forum Regional ASEAN, Jumat (6/8/2021) kemarin.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh lebih dari 20 negara itu, Blinken mengurai daftar perilaku provokatif China.
“Menlu juga mencatat kekhawatiran mendalam atas pertumbuhan pesat persenjataan nuklir Republik Rakyat China yang menyoroti bagaimana Beijing telah menyimpang tajam dari strategi puluhan tahun nuklirnya berdasarkan pencegahan minimum,” tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price.
Melansir CNBC pada Jumat (6/8/2021), laporan Federasi Ilmuwan Amerika (FAS) bulan lalu menyimpulkan bahwa Beijing tengah membangun lebih dari 100 silo rudal di kawasan Xinjiang.
Ini, memicu sejumlah pertanyaan menyoal ambisi senjata nuklir China.
Baca Juga: Citra Satelit Ungkap Pembangunan Ratusan Silo Rudal Nuklir China
Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm memperkirakan bahwa China menyimpan sekitar 350 nuklir dunia. Bagian ini terbilang kecil dibandingkan 5.550 nuklir yang dimiliki AS dan 6.255 nuklir yang dimiliki Rusia.
Blinken juga memperingatkan tentang rezim militer kejam di Myanmar dan pelanggaran hak asasi manusia di Tibet, Hong Kong dan Xinjiang.
Bulan lalu, pemerintahan Biden memperingatkan bisnis-bisnis yang terkait dengan Hong Kong dan Xinjiang akan risiko regulasi yang meluas lantaran China terus membatasi kebebasan politik dan ekonomi di kawasan itu.
Blinken juga menyerukan agar China menghentikan perilaku provokatifnya di perairan Laut China Selatan yang diperebutkan.
Sumber : CNBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.