Pihak berwenang menyatakan, sekitar 6.100 pasien di area Bangkok tengah menanti tempat tidur. Dari jumlah itu, 103 pasien mengalami kondisi kritis, 1.410 pasien mengalami gejala sedang dan 4.662 lainnya mengalami gejala ringan.
Hampir seperempat juta orang di seantero Thailand tengah menerima perawatan medis, sebagian dengan gejala, dan sisanya tanpa gejala.
Thailand mencatat total 561.030 kasus dan 4.562 kematian. Lebih dari 90 persen kasus telah dilaporkan selama lonjakan kasus yang dimulai pada awal April lalu.
Pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha tengah menghadapi kritik atas penanganan terhadap lonjakan kasus Covid-19 dan lambatnya program vaksinasi. Laporan tentang orang-orang yang meninggal di jalanan atau di rumah mereka saat menanti perawatan pun beredar.
Baca Juga: Adang Penularan Covid-19, Militer Thailand Turun Tangan Tegakkan Jam Malam
Thailand berharap dapat menyediakan 100 juta dosis vaksin dan menargetkan memvaksin 70 persen populasinya dalam tahun ini. Sejauh ini, negeri gajah putih itu telah memberikan 16,6 juta dosis vaksin.
Sekitar 18,5 persen dari 69 juta warga telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sementara 5,5 persen telah divaksin secara lengkap.
Pada Rabu (28/7/2021), Bantuan Kemanusiaan Swiss mengirimkan 100 respirator dan lebih dari 1 juta tes antigen ke Bangkok untuk membantu membendung penyebaran Covid-19. Inggris juga akan mengirimkan 415.000 dosis vaksin AstraZeneca dalam dua minggu.
Sementara, sebanyak 1,5 juta dosis vaksin Pfizer donasi dari pemerintah Amerika Serikat (AS) akan tiba pada Sabtu (31/7/2021) pagi.
“Kami akan mengirimkan tak kurang dari 1,5 juta dosis vaksin Covid-19. Sebenarnya, tujuannya adalah 2,5 (juta). Tapi pengiriman pertama akan berjumlah 1,5 (juta),” ujar Senator AS kelahiran Thailand, Tammy Duckworth.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.