Untungnya biaya perawatan tersebut dibayarkan oleh Pemerintah Mali.
Baca Juga: Batu Safir Senilai Rp1,4 Triliun Ditemukan saat Menggali Sumur di Halaman Rumah
Cisse pun mengungkapkan tak sampai sebulan setelah melahirkan ia kehabisan ASI-nya.
“Banyak sekali yang harus dilakukan dan saya merasa lemah. Kehamilan saya sangat menyulitkan dan saya masih harus banyak beristirahat,” ujarnya.
“Melahirkan satu bayi saja sudah sulit, namun memiliki sembilan sulit untuk dibayangkan. Sungguh menakjubkan jumlah pekerjaan yang dilakukan untuk mereka,” tambahnya.
“Saya berterima kasih kepada tim medis yang melakukan semua kerja keras, dan Pemerintah Mali yang mau mendanainya,” lanjut Cisse.
Cisse sendiri saat melahirkan ditemani oleh saudarinya Aisha di Maroko, sementara suaminya Kader Arby masih di rumah mereka di Timbuktu, Mali.
Baca Juga: Zimbabwe Kembali Lepasliarkan Badak Hitam di Taman Nasional Gonarezhou, Setelah 27 Tahun Kosong
Arby tak bisa melakukan perjalanan ke Maroko karena larangan Covid-19.
Namun, Arby kini sudah bertemu dengan istri dan anak-anaknya setelah menjalani sembilan hari karantina, usai berangkat ke Maroko pada 9 Juli.
“Perasaannya sangat luar biasa, dan saya ingin berterima kasih kepada Tuhan karena mereka selamat dan kesehatan mereka dan istri saya meningkat,” ucapnya.
“Saat melihat mereka, saya kehilangan kata-kata. Sangat sulit untuk bisa melahirkan mereka,” tambah Arby.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.