Sejak itu, Bolsonaro menjalani sejumlah operasi, dan sebagian di antaranya tak berhubungan dengan serangan penikaman itu.
Beberapa pekan terakhir dalam berbagai kesempatan, Bolsonaro tampak kesulitan berbicara akibat cegukan terus-menerus yang dialaminya.
“Saya minta maaf pada semua yang mendengarkan saya, karena saya cegukan, sekarang sudah hari kelima,” ujar Bolsonaro dalam wawancaranya dengan Radio Guaiba pada Rabu (7/7/2021) pekan lalu.
Sejumlah obat yang diberikan dokter seusai operasi gigi yang dijalaninya, kata Bolsonaro, kemungkinan jadi penyebabnya.
“Saya cegukan 24 jam setiap hari!”
Baca Juga: Ribuan Warga Brasil Demo Menuntut Presiden Jair Bolsonaro Lengser
Keesokan harinya, selama sesi siaran langsung Facebook mingguan, Bolsonaro meminta maaf lagi karena tak bisa mengekspresikan diri dengan baik lantaran cegukan yang selama seminggu.
Cegukan kronis, kata Dr Anthony Lembo, ahli gastroentrologi di Pusat Medis Beth Israel Deaconess di Boston, Amerika Serikat (AS), biasanya disebabkan masalah kesehatan lain, seperti usus yang tersumbat.
Masalah kesehatan ini, imbuhnya, kemungkinan memerlukan pembedahan.
Dalam beberapa kasus, bagian usus mungkin perlu diangkat.
“Mengangkat usus besar, itu bukan operasi kecil,” ujar Lembo.
Pada kasus operasi yang berulang, seperti dalam kasus Bolsonaro, tambah Lembo, tindakan intervensi akan menjadi lebih rumit.
Bolsonaro kini tengah berada di bawah tekanan yang menguat seiring penyelidikan kongres atas penanganan pemerintahannya terhadap pandemi Covid-19.
Bolsonaro juga menghadapi tudingan korupsi dalam akuisisi vaksin Covid-19. Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan, Bolsonaro berada di peringkat yang rendah.
Ini mengindikasikan, ia bisa kalah dalam pemilihan presiden tahun depan.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.