Kompas TV internasional kompas dunia

Sekeluarga di Malaysia Terinfeksi Covid-19, Padahal Sejak April di Rumah Saja

Kompas.tv - 14 Juli 2021, 23:52 WIB
sekeluarga-di-malaysia-terinfeksi-covid-19-padahal-sejak-april-di-rumah-saja
Pekerja medis mengumpulkan sampel usap dari seorang wanita selama pengujian virus corona di pusat pengujian Covid-19 di Kajang, pinggiran Kuala Lumpur, Malaysia Sabtu (8/5/2021) ditengah lonjakan kasus. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

Sementara itu, skrining Covid-19 telah melonjak lebih dari 30 persen. Antara 6 Juli dan 12 Juli, total 825.373 tes dilakukan, 200.728 lebih banyak dari antara 29 Juni dan 5 Juli.

Ahli epidemiologi dan biostatistik Kamarul Imran Musa, yang merupakan profesor di Universiti Sains Malaysia, mengatakan kepada Straits Times, "Lebih banyak tes mengarah ke lebih banyak kasus, lebih banyak penularan menyebabkan lebih banyak kasus. Jadi untuk lebih pasti, kita dapat melihat tingkat positifnya. Sedihnya, sejak seminggu terakhir, terlihat tren meningkat atas kasus positif baru, yang menunjukkan tingginya peningkatan penularan."

Beberapa negara bagian, seperti Selangor, mencatat tingkat positif melebihi 10 persen selama tujuh hari berturut-turut.

Baca Juga: Pfizer Kembangkan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 Untuk Lawan Varian Delta

Sejumlah tenaga kesehatan yang mengenakan Alat Pelindung Diri tengah menggotong sebuah peti berisi jenazah korban Covid-19 di kompleks pemakaman Nirvana, Semenyih, Malaysia, Rabu (26/5/2021). (Sumber: AP Photo/Vincent Thian)

Dalam upaya untuk menghadang penyebaran penyakit, beberapa negara bagian sekarang berada di bawah perintah kendali pergerakan yang diperketat, dimana penduduk tidak diizinkan meninggalkan rumah mereka kecuali untuk membeli barang-barang penting dan mengurus masalah medis, termasuk vaksinasi.

"Satu-satunya strategi pencegahan jangka panjang yang nyata adalah vaksinasi," kata Dr Bulgiba.

Dia mengatakan, vaksin Pfizer-BioNTech/Comirnaty dan AstraZeneca bekerja melawan varian Delta dan Beta setelah dua dosis, sementara satu dosis tidak menawarkan perlindungan yang optimal.

Pakar medis telah menyarankan cara bagi pemerintah untuk meningkatkan vaksinasi, termasuk dengan memotong interval antara dosis untuk vaksin AstraZeneca dari sembilan minggu menjadi empat minggu. Langkah lain adalah mencampur dosis vaksin yang berbeda pada vaksinasi Covid-19.

“Saya sangat menyarankan agar tingkat vaksinasi ditingkatkan terutama di daerah berisiko tinggi untuk memastikan semua orang yang memenuhi syarat dan yang rentan bisa mendapat vaksinasi secepat mungkin.

Tingkat vaksinasi Selangor sedang dikebut besar-besaran tetapi cakupan dua dosisnya masih tertinggal di belakang Sarawak," kata Dr Bulgiba.

"Meskipun dihadang tantangan logistik besar, tidak ada yang dapat menyangkal bahwa Sarawak melakukan pekerjaan yang cukup baik untuk memvaksinasi rakyatnya," tambahnya.

Berdasarkan situs Komite Khusus untuk Memastikan Akses ke Pasokan Vaksin Covid-19, total 50,2 persen populasi negara bagian telah menerima suntikan pertama mereka, sementara Selangor mencapai 24,1 persen.




Sumber : Kompas TV/Straits Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x