PARIS, KOMPAS.TV - Seorang Pangeran Arab Saudi dituduh telah melakukan perbudakan di Prancis, dengan menyekap ketujuh pelayannya di Apartemen.
Kejaksaan Prancis pun melakukan investigasi terhadap tuduhan yang diberikan kepada Pangeran Faisal Bin Turki Bin Abdullah Al-Saud.
Menurut mereka, pelayannya adalah perempuan asal Filipina berusia 38 hingga 51 tahun.
Tuduhan itu datang setelah tujuh perempuan tersebut melaporkan perlakuan sang pangeran pada Oktober 2019, setelah berhasil kabur dari apartemennya di Neuilly Su Seine, di luar kota Paris.
Baca Juga: Sapi Kerdil di Bangladesh Menjadi Hewan Terkenal Bak Selebritis
Mereka mencari pertolongan lewat SOS Esclaves, sebuah asosiasi anti-perbudakan Prancis.
Ketua SOS Esclaves, Anick Furgeroux seperti dikutip dari Daily Mail, mengungkapkan bahwa anak-anak bahkan disuruh untuk meludahi muka perempuan-perempuan itu.
Mereka juga akan dihukum jika anak-anak pangeran tersebut terlihat menangis.
Fugeroux mengungkapkan mereka diperintahkan untuk memenuhi setiap keinginan anak-anaknya.
Ia mengatakan dalam satu kasus, para perempuan itu membelikan anak-anak tersebut tujuh es krim saat berkunjung ke Jardin d’Acclimatation.
Tetapi, mereka khawatir akan mendapat masalah jika anak-anak pangeran tersebut mengalami sakit perut.
Seperti dilaporkan The Times, mereka juga dipaksa untuk tetap terjaga hingga pasangan tersebut tidur, biasanya pukul 3 pagi.
Meski begitu, mereka tetap bertugas dan diharapkan memenuhi kebutuhan mereka sepanjang malam.
Mereka juga dipaksa sudah harus siap ketika anak-anak itu sudah bangun pada pukul 7 pagi.
Bahkan seorang pelayan dipaksa tidur di lantai oleh pasangan dari kerajaan Arab Saudi itu, ketika anak terkecil mereka masih bayi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.