JENEWA, KOMPAS.TV – Organisasi Kesehatan Dunia WHO hingga saat ini tidak menyarankan penggunaan Ivermectin secara luas untuk pengobatan Covid-19. Hal ini lantaran sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa Ivermectin mampu mengobati Covid-19.
Kendati begitu, melansir CNN pada Selasa (29/6/2021), sedikitnya 20 negara yang tersebar di Asia, Eropa, Amerika Latin, hingga Afrika, mengizinkan penggunaan Ivermectin sebagai salah satu terapi pengobatan terhadap pasien Covid-19.
Baca Juga: Universitas Oxford Uji Coba Ivermectin untuk Obat Covid-19
Mengutip Pharmacy Magazine, berikut sejumlah negara yag mengizinkan penggunaan Ivermectin sebagai pengobatan terhadap pasien Covid-19:
Asia
India berencana memberikan obat antiparasit Ivermectin untuk mengatasi gelombang kedua pandemi di negara itu.
Dua negara bagian di India, yakni Goa dan Uttarakhand, akan menggunakan Ivermectin. Goa mulai memberikan Ivermectin kepada semua warga yang berusia 18 tahun ke atas.
Goa merupakan salah satu negara bagian di sekitar pantai dan jadi salah satu surga wisata di India. Sementara, Uttarakhand di Himalaya mengumumkan rencana distribusi tablet tersebut kepada warga yang berusia di atas 2 tahun.
Eropa
Sebanyak 5 negara Eropa tercatat telah menggunakan Ivermectin sebagai strategi menangani pasien Covid-19, yakni Yunani, Bulgaria, Macedonia, Slovakia, dan Republik Ceko.
Baca Juga: Kampus Unhan Gandeng PT Harsen untuk Teliti Efektivitas Ivermectin
Slovakia menjadi negara Uni Eropa pertama yang resmi menyetujui penggunaan Ivermectin untuk pengobatan Covid-19.
Sebagaimana dilansir Trial Site News, izin itu diberikan Kementerian Kesehatan Slovakia pada akhir Januari 2021.
Di Ceko, Institut Negara untuk Pengawasan Obat menginformasikan tentang otorisasi sementara distribusi, pengeluaran, dan penggunaan produk Ivermectin untuk Covid-19.
Badan Obat-obatan Eropa EMA sendiri telah menyimpulkan, data saat ini tidak mendukung penggunaan Ivermectin untuk Covid-19 di luar uji klinis yang dirancang dengan baik.
"Obat-obatan Ivermectin tidak diizinkan digunakan pada Covid-19 di Uni Eropa dan EMA belum menerima aplikasi apa pun untuk penggunaan tersebut," demikian bunyi pernyataan EMA.
Baca Juga: Prabowo Disebut Konsumsi Ivermectin 4 Bulan Terakhir untuk Tangkal Covid-19, Ini Kata Gerindra
Amerika Latin
Warga di Peru dan Bolivia di Amerika Latin telah beralih menggunakan obat cacing Ivermectin sebagai alternatif pengobatan Covid-19.
Dalam beberapa bulan terakhir, popularitas Ivermectin melonjak di Peru, Bolivia, Guatemala, dan beberapa negara Amerika Latin lainnya sebagai obat Covid-19.
Polisi Peru bahkan sempat menyita sekitar 20 ribu botol Ivermectin yang dijual di pasar gelap. Sebuah universitas Peru juga telah mengumumkan akan memproduksi 30 ribu dosis Ivermectin untuk meningkatkan pasokan negara.
Ivermectin memang obat bebas yang tergolong murah. Selama beberapa dekade terakhir, obat tersebut kerap digunakan untuk mengobati hewan ternak dan orang-orang yang terinfeksi cacing parasit.
Baca Juga: BPOM Beri Izin Uji Klinik Ivermectin Sebagai Obat Terapi Covid-19 di Delapan Rumah Sakit Jakarta
Afrika
Penggunaan Ivermectin di Afrika Selatan masih diperdebatkan. Namun, sebagian ahli medis menginginkan pemerintah memberikan lisensi penggunaan obat tersebut dalam terapi Covid-19.
Desakan itu muncul menyusul gelombang baru penularan corona yang menerpa negara itu usai temuan varian baru corona.
BBC melaporkan bahwa beberapa dokter di Afrika Selatan telah meresepkan Ivermectin kepada pasien Covid-19. Sejumlah dokter itu mengatakan, mereka telah melihat bukti bahwa Ivermectin dapat mengurangi beberapa efek terburuk Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.