Sementara itu, juru bicara utama pemerintah, Katsunobu Kato tidak terlalu memikirkan pandangan dari Kaisar Jepang tersebut dan memastikan Olimpiade tetap bakal terlaksana dengan aturan yang ketat.
Baca Juga: Bertambah, Kini 3.500 Sukarelawan Kota untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo Mundur
“Saya ingin meminta perincian dari Badan Rumah Tangga Kekaisaran, tetapi seperti yang telah saya katakan, kami akan mewujudkan pertandingan yang aman dan terjamin,” kata Kato.
Komentar dari Naruhito itu muncul ketika kasus Covid-19 di Tokyo meningkat setelah pemerintah mengakhiri keadaan darurat penuh di beberapa daerah.
Pada hari Kamis (24/6/2021), Tokyo melaporkan 570 kasus infeksi baru, naik 118 kasus dari hari yang sama minggu lalu.
Sehari sebelumnya, 619 kasus baru terkonfirma yang merupakan angka tertinggi dalam sebulan terakhir.
Peluncuran vaksin Jepang yang awalnya lambat kini telah meningkat pesat dengan lebih dari 50% lansia telah menerima dosis pertama mereka.
Akan tetapi, sebagian besar warga Jepang masih belum terlindungi dan pembukaan Olimpiade sudah semakin dekat.
Baca Juga: Larangan Warga AS Pergi ke Jepang Hingga Jajak Pendapat Olimpiade Tokyo Juli Mendatang
Panel kementerian kesehatan mengatakan virus mulai meningkat di Tokyo setelah tetap datar dalam beberapa bulan.
“Tren di Tokyo sudah menunjukkan tanda-tanda rebound,” kata menteri kesehatan, Norihisa Tamura, menurut surat kabar Asahi.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan penyelenggara Tokyo 2020 menuai kritik setelah putusan terbaru minggu ini bahwa sejumlah warga Jepang akan diizinkan untuk menonton pertandingan di Olimpiade.
Namun, jumlah kehadiran akan dibatasi dengan maksimal 50% dari kapasitas tempat atau maksimum 10.000 penonton.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.