Kompas TV internasional kompas dunia

Akhirnya Polisi Israel Didakwa Setelah Menembak Mati Pria Autis Palestina Tahun Lalu

Kompas.tv - 17 Juni 2021, 23:49 WIB
akhirnya-polisi-israel-didakwa-setelah-menembak-mati-pria-autis-palestina-tahun-lalu
Polisi Israel yang menembak mati pria autis Palestina, Eyad Hallaq didakwa atas pembunuhan sembrono oleh Pengadilan Distrik Yerusalem, Kamis (17/6/2021). (Sumber: Al-Jazeera)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Hariyanto Kurniawan

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Seorang polisi Israel didakwa setelah menembak mati pria autis Palestina pada tahun lalu.

Polisi itu menghadapi dakwaan pembunuhan sembrono dan terancam hukuman 12 tahun penjara.

Kejaksaan Israel menjatuhkan dakwaan tersebut kepada seorang petugas polisi perbatasan di Pengadilan Distrik Yerusalam, Kamis (17/6/2021).

Petugas kepolisian yang tak disebutkan namanya tersebut menembak mati Eyad Hallag, di Gerbang Singa Kota Kuno Yerusalem pada 30 Mei.

Baca Juga: 60 Persen Penduduk Sudah Vaksinasi Covid-19, Phuket Thailand Siap Terima Kembali Turis

Hallaq, yang ketika itu berusia 32 tahun ditembak mati saat tengah pergi menuju institusi untuk orang berkebutuhan khusus yang biasa ia datangi.

Keluarga Hallad sebelumnya mengritik otoritas Israel dalam menginvestigas kasus tersebut karena telah melewati waktu yang cukup lama. Mereka pun meminta agar hukuman berat diberikan kepada polisi tersebut.

“Keputusan itu (melakukan dakwaan) dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan mendalam dari barang bukti dan sebuah kondisi saat kejadian, serta alasan ketika petugas melakukan persidangan,” bunyi pernyataan dari Departemen Investigasi Internal Kepolisian dikutip dari Al-Jazeera.

Mereka juga menyatakan kematian Hallaq sebagai sesuatu yang serius dan insiden yang disayangkan.

Baca Juga: Patung Dewi Buddha di Jepang Dipasangkan Masker, Perwujudan Doa Agar Covid-19 Berakhir

Selain itu, mereka juga menegaskan bahwa sang polisi menembaknya, dengan mengambil risiko yang tak masuk akal bahwa ia akan menyebabkan kematiannya.

Berdasarkan laporan saat itu, Hallaq ditembak setelah melarikan diri dan gagal mengindahkan peraturan berhenti.

Menurut Kementerian Hukum pada pernyataan di Oktober, pada saat kejadian Hallaq menunjuk ke seorang perempuan dan menggumamkan sesuatu.

Ketika itu, petugas kepolisian tersebut bertanya dengan sang perempuan dengan bahasa Arab menanyakan mengenai pistol.

Ketika itu, sang perempuan bingung dengan pertanyaan tersebut. Saat itu polisi langsung menembak Hallaq.

Perempuan tersebut ternyata merupakan guru Hallaq.

Baca Juga: Brutal, Polisi Israel Serang Warga Palestina yang Sedang Salat di Yerusalem Timur, 10 Orang Terluka

Ia mengatakan kepada Stasiun TV Israel bahwa ia berulang kali mengatakan kepada polisi bahwa Hallaq berkebutuhan khusus.

Dalam dakwaannya, jaksa menggambarkan terdakwa menembak Hallaq di perutnya ketika punggungnya menghadap dinding di pojok.

Kemudian ia menembak Hallaq untuk kedua kalinya saat terbaring di tanah.

Area tempat Hallaq tertembak sendiri merupakan wilayah dimana kerap terjadi perselisihan antara warga Palestina dan polisi Israel.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x