Baca Juga: Seorang Lelaki di Kanada Bangun Kapal Selam Mini, Bisa Menyelam Hingga 122 Meter
Proyek Mayflower bertujuan mengenalkan era baru bagi kapal penelitian otomatis.
Perancangnya berharap, Mayflower akan menjadi kapal berteknologi tinggi generasi baru pertama yang mampu menjelajahi wilayah samudra yang terlalu sulit atau berbahaya untuk dilayari manusia.
Kapal tiga lunas berpendorong motor listrik hibrida bertenaga surya ini memiliki panjang sekitar 15 meter.
Ia dilengkapi dengan kamera bertenaga kecerdasan buatan dan lusinan sensor yang akan mengumpulkan data tentang pengasaman air laut, mikroplastik, dan konservasi mamalia laut.
“Peluncurannya sempat ditunda karena pandemi Covid-19,” kata juru bicara IBM Jonathan Batty sambil menambahkan, “dan baru-baru ini, cuaca buruk sepanjang Mei.”
Baca Juga: KRI Nanggala-402 Masih dalam Pencarian, Ini Deretan Kapal Selam yang Hilang dan Berhasil Ditemukan
Namun, kata Batty, penundaan itu justru memungkinkan pemasangan fitur unik di kapal: sebuah “lidah” listrik yang dapat menyediakan analisa instan kimiawi laut, yang diberi nama Hypertaste.
“Ini peralatan baru yang belum pernah dibuat sebelumnya,” terang Batty.
Kapal mutakhir bernilai USD 1 juta atau setara Rp18,5 miliar ini diperkirakan menghabiskan waktu selama 3 minggu untuk melintasi Atlantik Utara. Itu pun, jika cuaca cerah terus bertahan.
Kapal ini juga membawa kenang-kenangan dari orang-orang di kedua ujung perjalanan, seperti bebatuan, foto-foto pribadi, dan buku. Perjalanan kapal ini juga dapat diikuti secara daring.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.