TAMPA, KOMPAS.TV – Kebun Binatang Florida mengumumkan kelahiran seekor badak putih selatan. Bayi badak ini menjadi badak ke-8 yang dilahirkan di Tampa, Florida, Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari rencana menyelamatkan spesies mamalia bercula itu.
Melansir Associated Press pada Minggu (13/6/2021), pihak Kebun Binatang Tampa, Florida di Lowry Park menyatakan, bayi badak ini dilahirkan dari induk badak berusia 20 tahun bernama Alake pada Sabtu pekan lalu (6/6/2021).
Bayi badak betina itu belum diberi nama. Alake dan bayinya dilaporkan berada dalam kondisi sehat.
Baca Juga: Bank Dunia Luncurkan Obligasi Pertama di Dunia Untuk Konservasi Badak Hitam Afrika
“Bayi badak ini tampaknya kuat dan menyusui bersama ibunya,” tulis pihak kebun binatang dalam pernyataannya di laman Facebook mereka pada Sabtu (12/6/2021).
Alake dipasangkan bersama Ongava, satu-satunya badak jantan di Kebun Binatang Tampa. Bayi mereka akan bergabung bersama kelompok badak lainnya dalam beberapa pekan mendatang.
Para pengunjung dapat menyaksikan bayi badak ini dalam atraksi baru bertitel Ekspedisi Afrika Liar yang rencananya akan dibuka dalam waktu dekat.
Menurut pihak kebun binatang, populasi badak putih merosot pada awal abad ke-20 hingga tinggal tersisa antara 50 hingga 200 ekor. Namun, upaya-upaya konservasi yang dilakukan berhasil menambah populasi badak putih selatan menjadi sekitar 20.400 ekor di Afrika.
Badak putih selatan masih dikategorikan hampir terancam karena hilangnya habitat asli mereka dan perburuan liar demi mendapatkan cula mereka.
Baca Juga: Nepal Laksanakan Sensus Badak Cula Satu yang Terancam Punah, 300 Ahli Satwa Liar Dikerahkan
Badak Putih Utara Punah
Berbeda dengan badak putih selatan, badak putih utara dinyatakan punah secara fungsional.
Melansir worldwildlife.org, secara genetik, badak putih terdiri dari 2 subspesies berbeda, yakni badak putih utara dan badak putih selatan.
Ukuran badak putih selatan umumnya lebih besar dibandingkan badak putih utara. Kedua subspesies badak ini ditemukan di dua wilayah berbeda di Afrika.
Pekan lalu, di media sosial beredar foto seekor badak putih utara terakhir menghembuskan nafas terakhirnya ditemani seorang petugas konservasi. Netizen meyakini bahwa badak putih utara baru punah.
Padahal, badak putih utara sudah dinyatakan punah secara fungsional sejak tahun 2018, saat Sudan, badak putih utara jantan terakhir, mati karena usia tua pada umur 45 tahun. Punah secara fungsional berarti jumlah binatang yang tersisa terlalu kecil hingga tak lagi bisa berkembang biak.
Hingga Maret 2018, hanya tersisa 2 ekor badak putih utara yang keduanya berjenis kelamin betina. Mereka tinggal di Konservasi Ol Pejeta di Kenya dan dilindungi sepanjang waktu oleh penjaga bersenjata.
Baca Juga: Cegah Kepunahan, Kenya Sukses Upayakan Dua Embrio Badak Putih Utara Yang Hampir Punah
Sayangnya, sebagian besar spesies badak tidak dapat dikembangbiakkan dengan cara perkawinan silang. Namun, pada Februari 2014, untuk menyelamatkan badak putih utara dari kepunahan, Konservasi Ol Pejeta mengumumkan akan memasangkan seekor badak putih utara dengan seekor badak putih selatan dari Konservasi Satwa Liar Lewa.
Pihak koservasi menempatkan seekor badak jantan bersama dua ekor badak putih utara betina dengan harapan dapat mengembakbiakkan subspesies ini dengan perkawinan silang.
Kini, dengan bantuan sperma badak beku dan embrio yang kelak dipanen, tim ilmuwan tengah mencari cara untuk menyelamatkan badak putih utara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.