Penelitian itu menemukan vaksin AstraZeneca dan Pfizer sama-sama efektif melawan varian Delta dari India dan varian Alpha (B.1.1.7).
“Vaksin Pfizer-BioNTech 88% efektif melawan gejala penyakit dari varian B.1.617.2 dua minggu setelah dosis kedua, lalu 93% efektif melawan varian B1.1.7,” tulis pers rilis dari Departemen Kesehatan Publik Inggris, dilansir dari gov.uk.
Baca Juga: Presiden Jokowi Targetkan Satu Juta Penyuntikan Dosis Vaksin per Hari Juli Mendatang
Sedangkan vaksin Astrazeneca memiliki efektivitas sebesar 60% melawan gejala penyakit varian Covid-19 Delta dan 66% efektif melawan varian Alpha.
Temuan ini berdasarkan penelitian selama 5 April hingga 6 Mei 2021.
Tim peneliti menyebut tingkat efektivitas vaksin AstraZeneca menurun karena beberapa faktor.
“Perbedaan efektivitas antara vaksin setelah 2 dosis dapat dijelaskan oleh fakta bahwa peluncuran dosis kedua AstraZeneca lebih lambat daripada vaksin Pfizer-BioNTech,” tulis keterangan resmi dari Departemen Kesehatan Publik Inggris.
Selain itu, vaksin AstraZeneca juga diketahui lebih lambat memunculkan antibodi dengan efektivitas maksimal.
Meski begitu, tingkat efektivitas kedua vaksin Covid-19 itu dinilai kabar baik untuk melawan varian virus Corona.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kota Bandung Meningkat, 80 Persen Kapasitas Rumah Sakit Sudah Terisi
“Studi ini memberikan kepastian bahwa 2 dosis dari kedua vaksin (AstraZeneca dan Pfizer) menawarkan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap gejala penyakit dari varian B.1.617.2,” kata Kepala Imunisasi Departemen Kesehatan Publik Inggris, Dr Mary Ramsay.
Di sisi lain, Fauci mengaku optimis akan ada peluncuran dosis vaksin penguat yang dapat meningkatkan efektivitas melawan varian Covid-19 tertentu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.