Baca Juga: Israel Minta Uang ke AS Sebesar Rp14,2 Triliun untuk Perkuat Iron Dome, Sistem Penghalau Roket Hamas
Hal itu sempat dianggap sebagai sesuatu yang sulit terjadi.
Ini juga menjadi yang pertama kalinya selama sedekade, partai Arab Israel bergabung dengan koalisi pemerintahan.
Meski begitu, partai lainnya yang mewakili Arab Israel, menegaskan mereka menolak bergabung dengan koalisi yang dipimpin Bennet, yang telah menolak konsep negara Palestina.
Namun, Abbas memiliki penilaian tersendiri kenapa memutuskan bergabung dengan koalisi.
“Keputusan ini sangat berat dan ada beberapa dan ada beberapa perselisihan, tetapi penting untuk mencapai kesepakatan,” ujarnya.
Baca Juga: Netanyahu Ternyata Sempat Berusaha Blokir Media Sosial saat Israel Menyerang Gaza
Ia menegaskan ada banyak hal dari kesepakatan ini yang akan menguntungkan komunitas Arab di Israel.
Netanyahu pun menyadari bahaya yang akan menimpanya jika Pemerintahan Israel Bersatu terpilih.
Ia pun meminta semua anggota partai sayap kanan di Knesset (Parlemen) harus menentang koalisi, yang saat ini masih harus meminta persetujuan dengan pemilihan suara sebelum disumpah.
Pemungutan suara diperkirakan tak akan belangsung selama beberapa hari, dan masih ada kemungkinan koalisi ini dibatalkan karena pembelotan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.