Masih belum jelas pihak mana yang melakukan penyerangan. Sejumlah spekulasi menyebut para pemberontak Tentara Demokratik Sekutu Uganda (ADF) berada di balik serangan. Selama beberapa bulan terakhir, ADF kerap melancarkan serangan mematikan di Ituri hingga ke wilayah selatan di Provinsi Kivu Utara.
Kawasan itu kerap dilanda konflik antar etnis. Konflik yang paling mencolok adalah konflik antara komunitas Nyali dan Banyabwisa, komunitas Hutu Kongo yang berasal dari Rwanda.
Kedua desa yang diserang, berjarak sekitar 10 kilometer satu sama lain, dan terletak di perbatasan antara Kivu Utara dan Ituri, dekat perbatasan Uganda, lokasi yang menjadi basis ADF.
Kendati begitu, sulit untuk menuding ADF berada di balik serangan itu, mengingat tensi ketegangan antara sesama kelompok etnis di wilayah itu terus meningkat selama beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: TNI Sukses Selamatkan Warga AS yang Disandera 16 Hari oleh Kelompok Bersenjata di Kongo
Kaya akan sumber daya emas, Provinsi Ituri yang berbatasan dengan Uganda dan Sudan Selatan kerap menjadi lokasi pertikaian selama lebih dari 3 dekade.
Antara tahun 1999 dan 2003, konflik komunal di wilayah itu menyebabkan puluhan ribu orang tewas. Komunitas Lendu dan Hema saling serang dan membunuh hingga Tentara Eropa Artemis di bawah komando Prancis mengintervensi di tahun 2003.
Tenang tanpa perang selama beberapa tahun, kekerasan kembali terjadi sejak Desember 2017 di kawasan utara di wilayah Djugu, sebelum akhirnya turut menjalar ke wilayah Irumu, Mahagi dan Aru di sisi timur Provinsi Ituri.
Aksi kekerasan itu menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menyebabkan ribuan lainnya terpaksa mengungsi. Kelompok Koperasi untuk Pembangunan Kongo (Codeco) dituding jadi biang keladi. Codeco yang kini terbagi menjadi beberapa faksi yang saling bersaing, mengklaim berupaya mempertahankan kepentingan komunitas Lendu.
Baca Juga: Salut! Satgas TNI Berhasil Akhiri Pertikaian 3 Suku di Kongo
Sementara, ADF dalam beberapa bulan belakangan kian meningkatkan serangan bersenjata mematikan mereka di kawasan selatan di Provinsi Kivu Utara. Namun, ADF juga dituding berada di balik pembantaian di Ituri yang berbatasan dengan Kivu Utara.
ADF terbentuk dari para pemberontak muslim Uganda yang mengungsi dan tinggal di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1995. Sejauh ini, dari antara 122 kelompok bersenjata di Kongo timur, ADF merupakan kelompok paling mematikan.
Pada 11 Maret, Amerika Serikat memasukkan ADF dalam daftar “kelompok teroris” yang berafiliasi dengan kaum jihad ISIS.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.