Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan, hal itu akan tergantung keputusan pemerintah pusat untuk memutuskan berapa lama keadaan darurat akan diperpanjang.
"Pemerintah prefektur Osaka memutuskan untuk meminta pemerintah pusat memperpanjang keadaan darurat karena tingkat hunian tempat tidur rumah sakit untuk pasien COVID-19 yang serius, tetap di atas 80 persen," ujar Hirofumi Yoshimura.
Ditempat terpisah, Gubernur Fukuoka Seitaro Hattori mengatakan, dia telah meminta agar pemerintah pusat mempertahankan keadaan darurat.
Hal senada juga diungkapkan gubernur prefektur Aichi, Kyoto, Hyogo dan Okayama yang menyarankan perpanjangan status keadaan darurat tidak bisa dihindari.
Prefektur Tokyo juga mempertimbangkan untuk membuat permintaan serupa.
Baca Juga: Polisi Jepang Blokade Demonstran yang Menuju Kedubes Israel di Tokyo
Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura mengatakan, jumlah infeksi baru telah menurun di Jepang secara keseluruhan, tetapi ada beberapa daerah di mana situasinya memburuk.
"Pemerintah akan menilai apakah situasi infeksi telah membaik dari Tahap 4, yang terburuk pada skala empat tingkat, ke Tahap 3 dan apakah mungkin mendekati Tahap 2, sebelum membuat keputusan tentang keadaan darurat," katanya.
Keadaan darurat ketiga Jepang mulai berlaku di Tokyo, Osaka, Hyogo, dan Kyoto pada 25 April lalu, dan telah diperpanjang satu kali dari tanggal akhir awal 11 Mei.
Keadaan darurat ini kemudian diperluas ke Aichi dan Fukuoka, lalu Hokkaido, Okayama dan Hiroshima, dan terakhir Okinawa.
(Andylala)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.