SAN SALVADOR, KOMPAS.TV - Sebanyak 24 jenazah ditemukan di rumah seorang mantan polisi di El Salvador.
Penemuan itu mengejutkan sejumlah pihak, terutama warga setempat.
Ke-24 jenazah tersebut dikubur di sekitar area rumah dan kebanyakan dari mereka adalah perempuan.
Menurut kepolisian, penemuan tersebut diyakini mengungkapkan pembunuhan berantai rahasia yang beroperasi selama sedekade terakhir.
Baca Juga: Melarikan Diri dari Kandangnya di Kebun Binatang, Dua Beruang Cokelat Ditembak Mati
Awalnya, mantan polisi bernama Hugo Enesto Osorio Chavez ditahan di Chalchuapa atas pembunuhan perempuan 57 tahun dan putrinya, 26 tahun.
Mantan polisi berusia 51 tahun ini sebelumnya pernah diperiksa atas kejahatan asusila.
Ia mengakui telah membunuh keduanya.
Tim forensik pun menggeledah rumahnya, yang berjarak 78 km sebelah utara dari Ibu Kota, San Salvador.
Dikutip dari BBC, Jumat (21/5/2021), di sana mereka menemukan setidaknya tujuh lubang kuburan yang berisi jenazah.
Baca Juga: Jepang Perluas Keadaan Darurat, Setujui Dua Vaksin Tambahan
Bahkan beberapa di antaranya sudah dikuburkan sejak dua tahun lalu.
Jaksa Max Munoz mengatakan, delapan jenazah diambil dari salah satu kuburan.
Tes DNA akan dilakukan untuk mencari tahun identitas dari korban.
Akibat penemuan itu, setidaknya 10 orang menghadapi dakwaan termasuk sang mantan polisi, mantan tentara dan penyelundup manusia.
Direktur Kepolisian Nasional El Salvador, Mauricio Arriaza Chicas, menuduh Osorio Chavez telah melakukan pembunuhan selama 10 tahun terakhir.
Baca Juga: Gedung Putih Gandeng Aplikasi Kencan Tinder untuk Dorong Program Vaksinasi Covid-19 di AS
“Ia mengatakan menemui korban di media sosial, memperdaya mereka dengan mimpi Amerika,” ujar Chicas dikutip dari Associated Press.
Menurut Jaksa Munoz, korban termuda adalah berusia dua tahun.
El Salvador sendiri merupakan salah satu negara Amerika Latin dengan angka pembunuhan perempuan atau gadis karena seks tertinggi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.