BRUSSEL, KOMPAS.TV - Ratusan pasukan khusus Belgia tengah memburu tentara penentang lockdown yang telah mengancam seorang ahli virus.
Tentara tersebut dikabarkan membawa peluncur roket dalam pelariannya.
Tentara Belgia yang dikenali sebagai Kopral Jurgen Conings tengah berada dalam pelarian setelah mengancam Marc van Ranst.
Baca Juga: Nenek Super Berusia 70 Tahun, Selama 20 Tahun Mampu Selesaikan Lebih dari 100 Lomba Lari Maraton
Van Ranst merupakan pemimpin akademisi yang menyarankan Pemerintah Belgia terkait pandemi Covid-19 dan sangat vokal di media sosial.
Dikutip dari Daily Star, Kamis (20/5/2021), Conings yang berusia 46 tahun melarikan diri ke Hutan Hoge Kempen.
Ia sebelumnya telah mencuri empat peluncur roket dan juga sebuah senapan mesin, serta sepucuk pistol dari barak tempatnya bekerja.
Baca Juga: Tunjukkan Dukungan pada Israel di TikTok, PNS di Malaysia Ditangkap Polisi
Van Ranst dan keluarganya saat ini sudah ditempatkan di tempat yang aman oleh pihak berwenang.
Sebelum melarikan diri, Conings menuliskan surat kepada keluarganya.
Pada surat itu, ia mengaku tak bisa lagi hidup di mana politisi dan ahli virus telah mengambil segalanya dari dia.
Baca Juga: Kemungkinan Pecah Kongsi AS dengan Israel dan Meningkatnya Simpati Yahudi-Amerika pada Palestina
Coning dianggap berbahaya karena pernah bertugas di Yugoslavia, Lebanon, Irak dan Afghanistan.
Jaksa Federal Belgia mengungkapkan saat ini sekitar 250 polisi dan tentara serta pasukan khusus telah dikerahkan di dekat perbatasan dengan Belanda.
Suara tembakan terdengar setelah tim bersenjata lengkap memasuki hitan, dengan kendaraan bersenjata dan helikopter yang telah bersiaga.
Mobil Conings dikabarkan telah ditemukan dengan peluncur roket di dalamnya.
Baca Juga: Menlu AS Apresiasi Gencatan Senjata Israel-Palestina dan akan Segera Kunjungi Timur Tengah
Namun, Conings diyakini masih bersenjata dengan pistol dan sebua senapan mesin FN P90 semi-otomatis.
Conings memiliki keahlian sebagai penembak jitu semasa di ketentaraan dan dianggap sebagai ancaman berbahaya.
Penduduk pun diminta untuk tak mendekati dirinya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.