“Duka cita yang dalam untuk istrinya, kedua putrinya dan juga anggota keluarga lainnya,” lanjut mereka.
menurut saudari Kant, saudaranya tersebut sudah memesan penerbangan Air India untuk kembali ke Australia pada 24 April, setelah sulit mendapatkannya di pertengahan April.
Baca Juga: Israel-Palestina Gencatan Senjata, Warga Gaza Turun ke Jalan Rayakan Kemenangan
Namun, ia kemudian tertular Covid-19 sebelum pesawatnya terbang dan harus dibawa ke rumah sakit.
Saudarinya mengatakan, Kant terus berbicara untuk bisa dikeluarkan dari rumah sakit, hingga ajal menjemputnya.
Terkait kabar duka ini, pemerintah Australia masih belum memberikan pernyataan.
Baca Juga: Angkatan Laut India Temukan 22 Mayat dari Tongkang yang Tenggelam
Australia telah melakukan pelarangan bagi warganya yang ingin masuk dari India antara 28 April dan 15 Mei.
Bahkan mereka menjadikan hal itu sebagai kejahatan dengan ancaman denda dan hukuman penjara.
Pemerintah menegaskan hal itu harus dilakukan untuk memastikan kesehatan publik untuk menahan tingkat infeksi covid-19 yang tinggi di antara pendatang dari India.
Baca Juga: Biden Sambut Baik Keputusan Gencatan Senjata Israel-Hamas, Namun Tetap Dukung Militer Israel
Namun, para pengkritik mengatakan pemerintah tak menghiraukan warganya dan membiarkan mereka meninggal di India.
Bahkan putri dari pria Australia pertama yang meninggal di India, mengatakan negaranya telah meninggalkan ayahnya untuk mati di India.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pun dipaksa membantah tuduhan tangannya telah berlumuran darah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.