Salah satu serangan udara menyasar pada sejumlah bangunan di Gaza, termasuk apartemen yang ditempati oleh Eyad.
Pihak Israel sendiri mengungkapkan mereka melakukan serangan ke markas Hamas.
Omar mengatakan, Eyad adalah pengangguran dan tinggal di apartemen tersebut dengan ibu dan ketiga saudaranya.
Seperti warga lainnya di tempat pendudukan, mereka hanya bisa bergantung pada bantuan dari agensi PBB untuk pengungsi Palestina.
Ibu dari Eyad sedang tak ada di rumah ketika serangan yang membuat putra dan keluarhanya tewas.
Ketika itu, ia tengah menginap di rumah keluarganya, dan berpikir tempat tinggal mereka aman.
“Ia akan berdoa agar situasi bisa tenang. Ia tewas saat menunggu anaknya yang akan lahir,” ujar Ibu Eyad.
Baca Juga: Konflik dengan Palestina Memburuk, Israel Disebut Kehilangan Akal Sehat
Kementerian Kesehatan Gaza, melaporkan penyerangan yang membuat seorang penyandang disabilitas, istrinya yang tengah hamil dan putrinya tewas.
Wakil Kementerian Kesehatan, Yousef Abu al-Rish, mengungkapkan kemarahannya atas tragedi itu.
Ia menegaskan pembunuhan warga tak bersalah di rumah mereka adalah kejahatan.
“Berapa banyak lagi orang yang tewas, sehingga tumbuh perhatian dunia,” katanya.
Pihak Israel sendiri tak berkomentar apa pun terkait serangan udara pada Rabu.
Mereka hanya mengatakan akan berusaha keras menghindari kerusakan tambahan karena menargetkan Hamas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.