Namun, ia tetap diminta meninggalkan gedung bersama sejumlah orang lainnya.
“Salah satu teman saya ada di lantai yang tinggi di dalam gedung dan memperhatikan bahwa air di dalam botol-botol minuman di atas meja mulai bergetar,” kata Chen.
Evakuasi dari sejumlah gedung di dekat Plaza SEG, kata Chen, juga dilakukan, dan lalu lintas jalanan di sekitar gedung untuk sementara ditutup.
Ji Jialin, seorang manajer di Segmaker Space yang berkantor di lantai 14 gedung Plaza SEG, mengatakan, kejadian bergetarnya gedung berlangsung saat ia istirahat makan siang.
“Getarannya tampaknya tidak terlalu kuat dari lantai 14. Kami semua melarikan diri menggunakan tangga,” kata Ji.
Baca Juga: Jam Kuno Berusia Satu Abad Mati saat Tsunami Jepang, Berdetak Lagi 10 Tahun Kemudian Usai Gempa Bumi
Hingga Selasa petang, lalu lintas di sekitar Plaza SEG telah kembali normal.
Namun, pita barikade masih dipasang di lokasi, dan banyak orang yang mengambil foto gedung dari luar gedung.
Lu Jianxin, seorang kepala insinyur di China Contruction Science and Industry Corp, menyatakan, getaran gedung kemungkinan disebabkan oleh efek “resonansi”.
“Jika tidak ada gempa bumi hari ini, tidak biasa bagi Plaza SEG untuk mengalami situasi semacam itu,” kata Lu seperti dikutip dari harian lokal Shenzhen Special Zone Daily, Selasa (18/5/2021). “Menilai dari informasi yang ada sekarang, bisa jadi ini merupakan kebetulan frekuensi yang tidak disengaja, yakni, resonansi.”
Lu menambahkan, penyelidikan resmi akan menjawab penyebab getaran gedung.
Para ahli menyebut, sangat jarang gedung-gedung bergetar hingga orang-orang dapat merasakan getarannya.
Hingga Selasa petang, gedung Plaza SEG masih ditutup.
Gedung Plaza SEG dimiliki oleh Shenzhen SEG, sebuah perusahaan terdaftar yang dikendalikan oleh komisi pengawasan aset Shenzhen milik negara.
Pada Selasa (18/5/2021), harga saham Shenzhen SEG turun 1,66 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.