PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dikabarkan kembali menghukum mati warganya.
Kali ini adalah Konduktor paduan suara yang dihukum mati oleh Kim Jong-on.
Pemimpin dari paduan suara tersebut dihukum mati dengan 90 tembakan di depan publik.
Baca Juga: Balon Propaganda Terus Datang, Korea Utara Ingatkan Warganya Benda Itu Bisa Menularkan Covid-19
Insiden tersebut dilaporkan oleh Jurnalis Joo Seong-ha, yang merupakan koresponden dari surat kabar Dong-A Ilbo.
Menurut Seong-ha, para anggota paduan suara juga diperintahkan berbaris melewati jenazah dari sang konduktor.
Laporan tersebut sebenarnya telah dipublikasikan pada 29 April, namun dibagikan secara masif lewat online baru belakangan ini.
Baca Juga: Narapidana Ini Disuntik Mati 18 Kali, Selalu Berakhir dengan Kegagalan
Meski begitu, tak ada bukti independen yang mendukung laporan tersebut.
Seong-ha dikabarkan menuliskan cerita tersebut pada 16 Februari saat Kim Jong-un berulang tahun.
Korea Utara merayakan hari tersebut sebagai Hari dari Bintang yang Bersinar.
Baca Juga: Rusia Masukkan Ceko dan AS ke Dalam Daftar Negara Tak Bersahabat
Kim Jong-un dan istrinya hadir di Teater Seni Mansudae di Pyongyang untuk penampilan yang menandai hari libur tersebut.
Seong-ha menuliskan bahwa salah satu pertunjukkan malam itu, berjudul Sihir Bayangan, menampilkan aktor yang melakukan trik sulap di balik layar seolah mereka benar-benar bayangan.
Kim Jong-un dikabarkan memuji produksi tersebut.
Namun, seorang konduktor paduan suara berkomentar kepada seseorang di dekatnya, bahwa pertunjukkan itu tak terlalu bagus.
Baca Juga: Anggota Kongres AS Kecam Pemerintahnya yang Cenderung Bela Israel
Soeng-ha pun menulis, konduktor tersebut akhirnya ditangkap.
Menurut Seong-ha, dua hari kemudian seluruh artis di Pyongyang diperintahkan untuk berkumpul.
Ia menulis semuanya dikumpulkan di area eksekusi pada 20 Februari untuk menyaksikan eksekusi sang konduktor.
Baca Juga: Manfaatkan Celah pada Sistem Pemesanan KFC, Mahasiswa di China Makan Gratis Selama Enam Bulan
“Konduktor paduan suara, tewas mengerikan di depan anak buahnya. Eksekusi itu dilakukan penembak dengan AK47, dan magasin berisi 30 peluru dari jarak 10 meter,” tulis Seong-ha seperti diartikan oleh Newsweek.
“Dilaporkan tubuhnya ditembak dengan 90 peluru, begitu penuh dengan itu sehingga tak bisa diangkat,” tambahnya.
Seong-ha mengungkapkan bahwa pria tersebut adalah konduktor dari acara tersebut, dan namanya adalah Cho Hyun-woo.
Baca Juga: Muncul Kluster Kasir Supermarket di Seoul Korea, Belum Ada Infeksi Masal
Seong-ha menuliskan bahwa ia berusaha memverifikasi nama itu secara online.
Namun, nama konduktor yang mirip adalah Ryu Hyun-ho, yang bersama Paduan Suara Kontribusi Nasional.
Meski tak yakin dengan nama tersebut, Seong-ha menekankan bahwa konduktor tersebut memang diekskusi secara umum.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.