SINGAPURA, KOMPAS.TV - Seorang perempuan berusia 29 tahun tega berusaha membunuh anaknya sendiri menggunakan insulin.
Akibatnya, perempuan tersebut dihukum penjara selama lima tahun.
Setelah mengaku bersalah atas usaha pembunuhan yang dilakukannya.
Namun, alasan dirinya melakukan pembunuhan terhadap putranya, yang berusia tujuh tahun itu menyimpan tragedi tersendiri.
Baca Juga: Krisis Covid-19 di India, 8 Singa Asia di Kebun Binatang Pun Positif Virus Corona
Seperti diwartakan The Strait Times dari World Of Buzz, Kamis (6/5/2021), putranya tersebut mirip dengan sosok yang telah memperkosanya.
Perempuan yang tak disebutkan namanya itu memang telah diperkosa saudara laki-lakinya sendiri.
Pemerkosaan menimbulkan trauma yang kemudian membuatnya menyakiti putrinya karena memiliki kemiripan dengan pemerkosanya.
Baca Juga: Archie Ulang Tahun ke-2, William dan Kate Ucapkan Selamat
Perempuan tersebut berusaha membunuh putranya dengan insulin dosis tinggi yang bisa membuat gula darah seseorang hancur dan bahkan bisa membunuhnya.
Ia dilaporkan telah menyuntikan insulin sebanyak 13 kali terhadap anaknya antara Januari hingga Juli 2019.
Akibatnya gula darah sang anak terus turun dan membuatnya kerap sakit kepala, untungnya ia mampu bertahan.
Baca Juga: Rodrigo Duterte Minta China Tarik Vaksin Covid-19 Sinopharm dari Filipina, Ada Apa?
Menurut Asisten Jaksa Penuntut Umum, Bhanjavir Singh, perempuan itu tinggal dengan orang tuanya dan tiga saudara laki-laki saat dilecehkan secara seksual.
Ketika itu, ia masih berusia sembilan hingga 12 tahun.
Saudara laki-laki yang memperkosanya pun dimasukan ke penjara anak-anak selama dua tahun ketika berusia 13 tahun.
Baca Juga: Bocah 7 Tahun Ini Koma Usai Dibanting 27 Kali saat Latihan Judo, Pelatihnya Bilang Pura-Pura Pingsan
Hubungan perempuan itu dengan orang tuanya pun buruk karena ia menilai ibunya membela saudaranya.
Sedangkan ia mengungkapkan sang ayah juga ikut melecehkannya.
Selain kemiripan sang anak dengan pemerkosanya, ia juga mengetahui bahwa saudaranya tersebut menikah dan bahagia akan memiliki anak.
Baca Juga: Pecahkan Rekor Dunia, Perempuan Asal Mali Lahirkan Bayi Kembar Sembilan
Hal itu yang kemudian memicu perempuan itu melakukan hal tersebut.
Ia pun berencana membunuh ketiga anaknya, ibunya dan sang pelaku sebelum berusaha bunuh diri pada 2019.
Berdasarkan pemeriksaan seusai penangkapan, perempuan tersebut didiagnosis mengalami gangguan depresi dan stress pascatrauma (PTSD).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.