Batas itu secara resmi didirikan di bawah Perjanjian Kortrijk dan ditandatangani pada tahun 1820.
Tepatnya setelah kekalahan Napoleon di Waterloo lima tahun sebelumnya.
Memindahkan penanda perbatasan merupakan pelanggaran terhadap perjanjian yang telah menjamin perbatasan antara Prancis dan Belgia selama lebih dari 200 tahun.
Baca Juga: Tegang, Prajurit TNI Adang 3 Tank Israel di Perbatasan Lebanon
Sementara, batu patok perbatasan yang dipindahkan itu berasal dari tahun 1819, ketika wilayah perbatasan pertama kali ditandai.
"Saya senang, kota saya lebih besar," tambah Lavaux seraya tertawa. "Tapi Wali Kota Bousignies-sur-Roc tidak setuju."
Otoritas lokal Belgia berencana menghubungi petani tersebut untuk memintanya mengembalikan batu tersebut ke lokasi aslinya.
Sebab jika tidak, bisa-bisa insiden ini berakhir di Kementerian Luar Negeri Belgia, yang harus memanggil komisi perbatasan Prancis – Belgia yang sudah tidak aktif sejak tahun 1930.
Baca Juga: Iran Lakukan Latihan di Perbatasan Irak, Persiapan Hadapi AS?
Jika sang petani yang tidak diidentifikasi tersebut tak mau memenuhi permintaan itu, ia harus siap menghadapi tuntutan pidana.
“Jika dia menunjukkan niat baik, dia tidak akan mendapat masalah. Kami akan menyelesaikan masalah ini secara damai,” pungkas Lavaux.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.