MELBOURNE, KOMPAS.TV - Seorang pria di Australia mendapatkan hukuman penjara selama 10 bulan setelah merekam dan menghina polisi yang sekarat di tempat kecelakaan.
Pria bernama Richard Pusey itu mengaku bersalah bulan lalu atas tuduhan menghina kesusilaan publik, serta pelanggaran lainnya.
Dikutip dari BBC, Rabu (28/4/2021), hakim yang memberikan putusan menyebutkan aksinya tak berperasaan, kejam dan tercela.
Baca Juga: Drone Israel Jatuh di Gaza, Pejuang Palestina Akui Telah Menyitanya
Sang hakim juga menyebut Pusey, sebagai orang yang mungkin paling dibenci di Australia.
Pria berusia 42 tahun tersebut sebelumnya telah menjalani hukuman selama 300 hari, dan kemungkinan akan menghabiskan masa hukumannya dalam hitungan jari.
Insiden itu terjadi ketika dirinya diberhentikan oleh empat polisi karena mengebut di jalanan Melbourne, tahun lalu.
Baca Juga: Sebanyak 11 Orang Tewas dan 19 Terluka dalam Tabrakan Truk dan Bus di China
Saat mereka akan menangkapnya, keempat pria tersebut ditabrak truk yang keluar jalur.
Petugas Senior Lynette Taylor dan Kevin King, serta petugas Glen Humpries dan Josh Prestney tewas di tempat.
Pusey yang berdiri beberapa meter dari mereka bisa menghindari kecelakaan tersebut.
Baca Juga: Kecelakaan Aneh, Kura-Kura Tabrak Kaca Depan Mobil di Jalan Raya dan Hantam Kepala Penumpangnya
Namun, saat itu ia langsung mengeluarkan ponselnya dan merekam kondisi para polisi tersebut.
Beberapa di antaranya bahkan terekam lebih dari tiga menit.
Baca Juga: Setelah Telepon PM India Narendra Modi, Putin Siap Kirimkan 22 Ton Pasokan Medis ke India
Pengadilan pun mendengar Pusey berdiir sambil merekam dan menghina petugas senior Taylor yang tengah terjebak di truk.
Para ahli mengatakan petugas Taylor saat itu kemungkinan masih hidup.
“Itu dia luar biasa. Sangat luar biasa,” ujarnya ketika merekam, seperti gambaran dari kamera badang petugas Tyalor.
Baca Juga: Melalui Twitter Minta Bantuan Oksigen untuk Kakeknya yang Sekarat, Pria India Ini Malah Diadili
“Saya kini ingin pulang dan memakan Sushi,” tambahnya, sebelum kemudian menyalahkan sang polisi karena mengganggunya.
Ia pun kemudian kabur dari lokasi kejadian tak lama kemudian.
Pada keesokan harinya ia ditangkap di rumahnya, dengan dakwaan mengebut, kepemilikan obat-obatan dan pelanggaran perilaku sembrono.
Baca Juga: Pengakuan Joe Biden, Tak Ingin Berseteru dengan China dan Rusia
Namun polisi kemudian menemukan rekaman video Pusey, yang ia sebarkan ke temannya.
Sementara itu pengemudi truk, Mohinder Singh dipenjara awal bulan ini dengan hukuman 22 tahun penjara hingga hukuman mati.
Pengadilan menemukan pengemudi truk itu tengah teler karena narkoba, mengalami delusi dan halusinasi saat mengemudikannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.